Penyakit kronis pada lansia sangat sering
ditemukan. Beberapa penyakit yang di derita lansia antara lain, penyakit
Alzheimer, ateroskoliosis, kanker, gagal jantung kongestif, penyakit arteri
koroner, diabetes glukoma, hipertensi, osteoarthritis, stroke (Timmreck, 2005).
Dari penelitian bersama badan kesehatan dunia
(WHO: World Health Organization) dan 4 negara di Asia Tenggara termasuk
Indonesia pada tahun 1990 para lansia (usia 60 tahun ke atas) penyakit
arthritis/rematik menempati peringkat pertama yaitu 49,0%.
Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkepanjangan
dan jarang sembuh sempurna. Walau tidak semua penyakit kronis mengancam jiwa,
tetapi akan menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan komunitas secara
keseluruhan.
Penyakit kronis akan menyebabkan masalah
medis, sosial dan psikologis yang akan membatasi aktifitas dari lansia sehingga
akan menyebabkan penurunan quality of life (QOL) lansia. QOL merupakan
pengukuran yang banyak dipakai untuk mengevaluasi hasil studi klinis yang
dilakukan pada pasien-pasien denganpenyakit kronis.
Sejauh ini belum ada definisi yang universal
mengenai kualitas hidup. Kualitas hidup seringkali ini digambarkan sebagai
kesejahteraan fisik, fungsional, emosional dan faktor sosial. Penyakit kronis mempengaruhi
QOL pada lansia dan berperanan pada ketidakmampuan lansia untuk hidup mandiri.
Perawatan dan rehabilitasi jangka panjang diperlukan
pada penyakit kronis, karena itu diperlukan informasi tentang penyebaran penyakit
kronis pada lansia guna mendapatkan data yang terbaru untuk merencanakan pelayanan
kesehatan pada lansia.
Tags
perkembangan lansia