Beberapa ahli sudah memberikan pengertian
pola asuh keluarga. Pendidikan anak dalam keluarga merupakan awal dan pusat
bagi seluruh pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menjadi dewasa, dengan
demikian menjadi hak dan kewajiban orangtua sebagai penanggung jawab yang utama
dalam mendidik anak-anaknya. Tugas orang tua adalah melengkapi anak dengan
memberikan pengawasan yang dapat membantu anak agar dapat menghadapi kehidupan
dengan sukses.
Pengasuhan menurut Porwadarminta (dalam Amal,
2005) adalah orang yang melaksanakan tugas membimbing, memimpin, atau mengelola.
Pengasuhan yang dimaksud disini adalah mengasuh anak.
Menurut Darajat (dalam amal, 2005) mengasuh
anak maksudnya adalah mendidik dan memelihara anak itu, mengurus makan,
minumnya, pakaiannya, dan keberhasilannya dalam periode yang pertama sampai dewasa.
Dengan pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengasuhan anak yang dimaksud
adalah kepemimpinan, bimbingan, yang dilakukan terhadap anak berkaitan dengan
kepentingan hidupnya.
Pola asuh adalah cara yang digunakan keluarga
dalam mencoba berbagai strategi untuk mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan tersebut antara lain pengetahuan, nilai moral, dan standart perilaku
yang harus dimiliki anak bila dewasa nanti (Mussen, 1994).
Tujuan mengasuh anak adalah memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan remaja agar mampu bermasyarakat. orangtua
menanamkan nilai-nilai kepada anak-anaknya untuk membantu mereka membangun
kompetensi dan kedamaian. Mereka menanamkan kejujuran, kerja keras, menghormati
diri sendiri, memiliki perasaan kasih sayang, dan bertanggung jawab. Dengan
latihan dan kedewasaan, karakterkarakter tersebut menjadi bagian utuh kehidupan
anak-anak (Edwards, 2006).