Makanan ringan ekstrudat merupakan bahan
makanan yng dihasilkam melalui proses ekstrusi. Makanan ringan adalah makanan
yang bukan merupakan menu utama yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar
seseorang sementara waktu dan dapat memberi sedikit suplai energi ke tubuh atau
merupakan sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. Produk yang termasuk
dalam kategori makanan ringan menurut Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 tanggal 9 Oktober 2006
tentang Kategori Pangan adalah semua makanan ringan yang berbahan dasar
kentang, umbi, serealia, tepung atau pati (dari umbi dan kacang) dalam bentuk
krupuk, kripik, jipang dan produk ekstrusi seperti chiki-chiki-an. Selain itu
produk olahan kacang, termasuk kacang terlapisi dan campuran kacang (contoh
dengan buah kering) serta makanan ringan berbasis ikan (dalam bentuk kerupuk
atau keripik) juga masuk kedalam kategori makanan ringan (Fitriana, 2008).
Makanan ringan ekstrudat adalah makanan
ringan yang dibuat melalui proses ekstrusi dari bahan baku tepung dan atau pati
untuk pangan dengan penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan
lain yang diijinkan dengan atau tanpa melalui proses penggorengan (Badan
Standardisasi Nasional, 2000).
Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan
dipaksakan oleh sistem ulir untuk mengalir dalam suatu ruangan yang sempit
sehingga akan mengalami pencampuran dan pemasakan sekaligus. Sumber panas utama
dalam proses ekstrusi berasal dari konversi energi mekanik (gesekan) yaitu
akibat gesekan antar bahan dan gesekan antar bahan dengan ulir. Kerja ulir
tersebut juga menghasilkan akumulasi tekanan dalam sistem barrel ekstruder,
bahan dipaksakan keluar melalui cetakan (die) yang kecil ukurannya dan kembali
ke tekanan normal (atmosfer) secara seketika yaitu ketika produk melewati die
(Oktavia, 2007).
Prinsip ekstrusi banyak digunakan untuk
keperluan-keperluan yang berkaitan dengan industri logam, polimer, plastik, dan
produk makanan pasta, tetapi karena prinsipnya yang sama, ekstrusi dapat
diterapkan pada proses pengolahan produk-produk makanan secara luas (Pratama,
2007).
Teknologi ekstrusi berperan penting di
industri pangan karena merupakan proses yang bersifat efisien. Di dalam proses
ekstrusi, dilakukan kombinasi dari beberapa proses meliputi pencampuran,
pemasakan, pengadonan, penghancuran, pencetakan, dan pembentukan. Saat ini,
fungsi pengolahan dengan ekstrusi juga mencakup separasi, pendinginan dan
pemanasan, penghilangan senyawa volatil dan penurunan kadar air, pembentukan
cita rasa dan bau, enkapsulasi, serta sterilisasi (Estiasih & Ahmadi,
2009).
Teknik ekstrusi dapat berupa pengolahan suhu
rendah seperti pada pasta, atau pengolahan suhu tinggi seperti pada makanan
ringan. Tekanan yang digunakan dalam ekstruder berfungsi mengendalikan bentuk,
menjaga air dalam kondisi cair yang sangat panas, dan meningkatkan pengadukan.
Tekanan yang digunakan bervariasi antara 15 sampai lebih dari 200 atm. Tujuan
utama ekstrusi adalah untuk meningkatkan keragaman jenis produk pangan dalam
berbagai bentuk, tekstur, warna, dan cita rasa. Pemasakan ekstrusi adalah
kombinasi dari sebuah pompa dan sebuah pengubah panas. Bahan baku masuk ke
dalam ekstruder melalui hopper (wadah penampung) dan terdorong ke depan
mengarah ke die (cetakan) oleh putaran satu atau lebih ulir. Pemasakan ekstrusi
dengan proses suhu tinggi waktu pendek (HTST, high temperature short time)
dapat mencegah kontaminasi mikroba dan inaktivasi enzim (Estiasih & Ahmadi,
2009).
Alat ekstrusi (ekstruder) terdiri dari suatu
ulir (sejenis ulir bertekanan) yang menekan bahan baku sehingga berubah menjadi
bahan semipadat. Bahan tersebut ditekan keluar melalui suatu lubang terbatas
(cetakan/die) pada ujung ulir. Jika bahan baku tersebut mengalami pemanasan
maka proses ini disebut pemasakan ekstrusi (ekstrusi panas). Ciri utama proses
ekstrusi adalah sifatnya yang kontinu. Alat ekstruder dioperasikan dalam
kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan output, atau bahan
yang masuk setara dengan produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan
karakteristik ekstrudat tertentu, bahan yang masuk dan kondisi pengoperasian
harus diatur sedemikian rupa sehingga perubahan kimia yang terjadi dalam barrel
(tabung dalam ekstruder) sesuai dengan yang diinginkan (Estiasih & Ahmadi,
2009).
Tags
Gizi dan Nutrisi