Individu dikuasakan dalam tingkat bahwa
memiliki ukuran kendali atas lembaga dan proses-proses yang secara langsung
mempengaruhi kesejahteraan mareka. Dimensi modal sosial kekuaaan dan aksi
politik menjelaskan rasa puas, keberuntungan pribadi dan kapasitas anggota
jaringan dan kelompok untuk mempengaruhi kegiatan lokal dan hasil politik yang
lebih luas. Kekuasaan dan aksi politik dapat terjadi dalam asosiasi lingkungan
yang kecil atau dalam tingkat lokal, regional dan nasional yang lebih luas.
Masing-masing tingkat memiliki kepentingan masing-masing dan dapat dianggap
terpisah sebaik dalam hubungannya dengan yang lain. Dimensi ini juga
mengakibatkan perpecahan sosial, apakah informasi kunci dengan pemimpin politik
dan pemimpin pekerja, bersama dengan representasi sistem pengadilan dan media,
juga penting untuk menjelaskan dimensi ini.
Berkaitan dengan perkembangan masyarakat,
Durkheim melihat bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju
masyarakat yang modern. Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial
yang berbeda dengan bentuk solidaritas pada masyarakat modern. Masyarakat
sederhana mengembangkan sosiabilitas yang rendah. Dalam interaksinya, penduduk
pendatang dan pribumi dituntut pula untuk mempertimbangkan latar belakang
sosial budaya masing-masing.
Hal ini menyebabkan intensitas dan pola
interaksi komunitas mengalami perubahan orientasi, termasuk juga dialami oleh
penduduk pribumi yang terseret oleh dinamika industri. Dinamika pada komunitas
disekitar industri, dalam jangka panjang akan mengembangkan komunitas tersebut
manjadi berbeda dengan bentuk komunitas sebelumnya.
Komunitas yang ada disekitar industri, baik
yang awalnya adalah komunitas pedesaan maupun komunitas yang diciptakan setelah
adanya industry mengembangkan satu karakteristik tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan industri. Hal ini terjadi karena industri memiliki daya pengaruh yang
besar terhadap komunitas untuk menimbulkan terjadinya perubahan sosial dalam
masyarakat. Sebuah komunitas yang mendapatkan pengaruh dari adanya industri
akan berkembang ke arah suatu komunitas perkotaan, yang memiliki karakteristik
yang berbeda dibandingkan dengan sebelum industri didirikan.
Durkheim (Soekanto, 1990) secara jelas membagi
klasifikasi masyarakat atas dasar ikatan solidaritas mekanis dan organis.
Bentuk ikatan itu menurutnya ditandai dengan kekentalan hubungan antar
individu, baik berdasarkan hubungan darah ataupun hubungan kepentingan
masyarakat terpaut dalam bentuk ikatan yang mendasarinya.
Tonnies (Soekanto, 1990) mengemukakan bahwa
didalam masyarakat dapat dijumpai dua jenis kelomok primer dalam masyarakat
yaitu patembayan dan paguyuban. Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama
dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alami dan
kekal. Sedangkan patembayan merupakan ikatan yang lahir yang bersifat pokok
untuk jangka waktu yang pendek.
Menurut
Tonnies didalam masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga bentuk
paguyuban yaitu:
- Paguyuban karena ikatan darah (Gemeinchaft by blood) yaitu paguyuban yang didasarkan pada ikatan darah.
- Paguyuban karena tempat (Gemeinchaft of place) yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong menolong, misalkan RT, RW, Arisan.
- Paguyuban karenajiwa-pikiran (Gemeinchaft of mind) yang merupakan suatu gemeinchaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tidak memiliki hubunan darahataupub tempat tinggalnya tidak berdekatan maka mereka memiliki jiwa pikiran yang sama.
Dalam masyarakat pedesaan biasanya akan
dijumpai masyarakat yang saling tolong menolong karena berdekatan tempat
tinggal sehingga memiliki solidaritas yang kuat, tapi ketika masuknya indusri
dalam suatu komunitas maka akan ada perubahan dalam masyarakat tersebut.
Tags
Psikologi Sosial