Jaringan sosial terjadi berkat adanya
keterkaitan (connectedness) antara individu dan komunitas. Keterkaitan mewujud
di dalam beragam tipe kelompok pada tingkat lokal maupun di tingkat lebih
tinggi. Jaringan sosial yang kuat antara sesama anggota dalam kelompok mutlak
diperlukan dalam menjaga sinergi dan kekompakan. Apalagi jika kelompok sosial
kapital itu bentuknya kelompok formal. Adanya jaringan-jaringan hubungan sosial
antara individu dalam modal sosial memberikan manfaat dalam konteks pengelolaan
sumberdaya milik bersama, karena ia mempermudah koordinasi dan kerjasama untuk
keuntungan yang bersifat timbal balik, itulah yang dikatakan Putnam dalam Lubis
(2001) tentang jaringan sosial sebagai salah satu elemen dari modal sosial.
Badaruddin (2005), menyatakan dengan
pelibatan warga dalam jaringan sosial yang akan menjadi satuan
sosial/organisasi lokal, maka terciptalah apa yang disebut dengan kemampuan
warga kolektif mengalihkan kepentingan ‘saya’ menjadi ‘kita’ terbangunlah kekompakan
dan solidaritas antar warga. Jaringan sosial terdiri dari lima unsur yang
meliputi: adanya partisipasi, pertukaran timbal balik, solidaritas, kerjasama
dan keadilan (Lubis, 2001).
Konsep partisipasi menurut Mikkelsen
(Susiana, 2002) dapat diartikan sebagai alat untuk mengembangkan diri sekaligus
tujuan akhir. Keduanya merupakan satu kesatuan dan dalam kenyataan sering hadir
pada saat yang sama meskipun status, strategi serta pendekatan metodologinya
berbeda. Partisipasi akan menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi
untuk dapat turut serta dalam keputusan penting yang menyangkut masyarakat
banyak. Partisipasi juga menghasilkan pemberdayaan, di mana setiap orang berhak
menyatakan pendapat dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupannya.
Dalam jaringan sosial, partisipasi memegang peranan yang cukup penting, karena
kerjasama yang ada dalam komunitas dapat terjadi karena adanya partisipasi
individu-individu.
Solidaritas adalah faktor utama dalam
merekatkan hubungan sosial dalam sebuah komunitas. Karena rasa solidaritaslah
masyarakat bisa menyatukan persepsinya tentang hal yang ingin mereka
perjuangkan, Merujuk pada teori Emile Durkheim (Ritzer, 2003), solidaritas itu
terdiri dari dua jenis, yaitu mechanical solidarity dan organic solidarity. Apa
yang membedakan kedua jenis solidaritas ini adalah sumber dari solidaritas
mereka, atau hal apa yang telah menyatukan mereka. Kuncinya adalah pembagian
kerja.
Pada solidaritas organis kondisi masyarakat
cenderung sudah sangat kompleks, masing-masing orang memiliki spesialisasi
pekerjaan yang banyak jumlahnya, modal sosial muncul bukan karena kesamaan
pekerjaan/penghidupan, tetapi lebih pada tujuan lain misalnya perjuangan
memperoleh pendidikan yang layak. Pada solidaritas mekanis, pekerjaan
masyarakat cenderung sama dan modal sosial muncul karena tujuan-tujuan yang
berhubungan dengan pekerjaan mereka, misalnya pada masyarakat petani atau
nelayan. Collective Conscience adalah argumen yang dipakai Durkhein dalam
mempertegas perbedaan antara solidaritas mekanis dan solidaritas organis.
Collective Conscience adalah kesadaran kolektif dari anggota masyarakat bahwa
mereka adalah bagian dari kelompok, suku atau bangsa. Apa yang menyatukan
mereka adalah perasaan bahwa pengetahuan dan ide orang perorang tidak akan
menghasilkan manfaat yang signifikan, berangkat dari hal tersebut mereka
menyatukan diri bersama, dengan asumsi bahwa kekuatan pikiran dan ide-ide
bersama akan lebih bermanfaat dan mempunyai presure yang lebih efektif daripada
secara individual.
Unsur lainnya dalam jaringan sosial adalah
kerjasama. Kerjasama adalah jaringan sesuatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama. Hampir pada semua kelompok manusia dapat ditemui adanya pola-pola
kerjasama. Kerjasama timbul karena individu memiliki orientasi terhadap
kelompoknya atau terhadap kelompok lain.
Cooley (Soekanto, 2003) menggambarkan
kerjasama sebagai berikut: Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan
yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam
kerjasama yang berguna.
Tags
Psikologi Sosial
dengan kita berorganisasi maka jaringan sosial kita akan semakin lebar, dan itu mempermudah kita melangkah kemanapun :) i like..
BalasHapusmari ciptakan jaringan yang sehat baik dari segala sisi, maju terus pantang mundur..
BalasHapusyap setuju banget!
BalasHapus