Banyak faktor yang mempengaruhi pola asuh. Menurut
Mussen (1994) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orangtua, yaitu
sebagai berikut:
Jenis kelamin
Orang tua pada umumnya cenderung lebih keras
terhadap anak wanita dibandingkan terhadap anak laki-laki.
Ketegangan orangtua
Pola asuh seseorang bisa berubah ketika
merasakan ketegangan ekstra. Orangtua yang demokratis kadang bersikap keras
atau lunak setelah melewati hari-hari yang melelahkan orangtua bisa selalu
bersikap konsisten. Peristiwa sehari-hari dapat mempengaruhi orangtua dengan berbagai
cara.
Pengaruh cara orangtua
dibesarkan
Para orang dewasa cenderung membesarkan
anak-anak mereka dengan cara yang sama seperti mereka dibesarkan oleh orangtua mereka.
Namun, kadang-kadang orangtua membesarkan anak dengan cara yang sama sekali
berbeda dibandingkan dengan waktu mereka dibesarkan. Mempelajari tipe pola asuh
demokratis mungkin akan sulit jika orangtua dahulu dibesarkan dengan tipe
permisif atau otoriter, tetapi dengan latihan dan komitmen, para orangtua dapat
mempelajari tugastugas yang secara canggung. Dengan komitmen dan latihan
tugastugas berat dapat terselesaikan.
Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan
mempengaruhi cara orangtua dalam menerapkan pola asuh. Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar, maka orangtua kemungkinan akan banyak
mengkontrol karena merasa khawatir, misalnya melarang anak untuk pergi
kemana-mana sendirian. Hal ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal
di suatu pedesaan, maka orangtua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana mana sendirian.
Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga
menetap akan mempengaruhi pola asuh orangtua. Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orangtua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-anak mereka untuk
mepertanyakan tindakan orangtua dan mengambil bagian dalam argumen tentang
aturan dan standar moral.
Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda
mempunyai pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat dan
dapat diterima, sebagai contoh: ibu dari kelas menengah kebawah lebih menentang
ketidak sopanan anak dibanding ibu dari kelas menengah keatas. Begitupun juga
dengan orangtua dari kelas buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar
eksternal, sementara orangtua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi.