Definisi interaksi sosial sangat berguna di
dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di
Indonesia dapat dibahas mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial yang
berlangsung antara pelbagai suku-bangsa, antara golongan-golongan yang disebut
mayoritas dan minoritas, dan antara golongan terpelajar dengan golongan agama
dan seterusnya.
Interaksi sosial berasal dari bahasa latin:
Con atau Cum yang berarti bersamasama, dan tango berarti menyentuh, jadi
pengertian secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Interaksi sosial
adalah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam
pikiran dan tindakan (Zainal,1997).
Definisi interaksi sosial menurut Maryati dan
Suryawati (2003) adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi
dan respon antar individu, anatar kelompok atau antar individu dan kelompok.
Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko
dan Handayani (2004) memberikan definisi interaksi sosial sebagai hubungan
antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menhasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Sedangkan
menurut Siagian (2004) interaksi sosial positif hanya mungkin terjadi apabila
terdapat suasana saling mempercayai, menghargai dan saling mendukung.
Inti yang ditarik dari kehidupan sosial
adalah interaksi yaitu aksi/tindakan yang berbalas-balasan. Orang saling
menanggapi tindakan mereka. Masyarakat merupakan jaringan relasi yang timbal
balik. Yang satu berbicara, yang lain mendengar, yang satu bertanya, yang lain
menjawab, yang satu memberi perintah, yang lain menaati, yang satu berbuat
jahat, yang lain membalas dendam, yang satu mengundang, yang lain datang.
Selalu tampak bahwa orang saling pengaruh
mempengaruhi. Max Weber menekankan hakekat interaksi terletak dalam mengarahkan
kelakuan kepada orang lain. Yang harus ada orientasi timbal balik antara
pihak-pihak yang bersangkutan.
Menurut Bonner dalam Gunawan (2000),
interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain, dan sebaliknya.
Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack
dalam Soekanto (2000), interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan
sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan
bersama. Dalam kehidupan bersama setiap individu dengan individu lainnya harus mengadakan
komunikasi yang merupakan alat utama bagi sesama individu untuk saling kenal
dan bekerja sama serta mengadakan kontak fisik dan non fisik secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam bukunya Sosiologi suatu pengantar, Soekanto (2000), mengutip
defenisi Gillin dan Gillin, yaitu interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu
dengan kelompok.
Menurut
Soekanto (2000:71) suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila
tidak memenuhi dua syarat, yaitu:
- Kontak Langsung
- Komunikasi
Kontak merupakan aksi dari individu atau
kelompok yang mempunyai makna bagi pelakunya dan kemudian ditangkap oleh invidu
atau kelompok lain. Makna yang diterima direspon untuk memberikan reaksi.
Kontak dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
melalui gerak dari fisikal organisme, misalnya melalui pembicaraan, gerak dan
isyarat. Sedangkan kontak tidak langsung adalah lewat tulisan atau
bentuk-bentuk komunikasi jarak jauh seperti telepon, chatting, dan sebagainya.
Setelah terjadi kontak langsung muncul komunikasi. Terjadinya kontak belum
berarti telah ada komunikasi, oleh karena komunikasi itu timbul apabila seorang
individu memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Dalam tafsiran itu lalu
seseorang mewujudkan perilaku dimana perilaku tersebut merupakan reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain.
Adapun
ciri-ciri dari interaksi sosial adalah:
- Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
- Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan akan datang, yang menentukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung.
- Adanya suatu tujuan tertentu.
Tags
Psikologi Sosial