Sejarah kosmetik sangat panjang, mengikuti
waktu penggunaannya. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti
“berhias”. Kosmetika sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir,
3500 tahun Sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat,
lumpur, arang, batubara bahkan api, air, embun, pasir atau sinar matahari.
Penggunaan susu, akar, daun, kulit pohon,
rempah, minyak bumi, minyak hewan, madu dan lainnya sudah menjadi hal yang
biasa dalam kehidupan masyarakat saat itu. Hal ini dapat diketahui melalui
naskah-naskah kuno yang ditulis dalam papirus atau dipahat pada dinding
piramida.
Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian
menyebar keseluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam
kegitan perdagangan, agama, buadaya, politik dan militer. Di Indonesia sendiri
sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan
Belanda, namun sayang tidak ada catatan yang jelas mengenai hal tersebut yang
dapat dijadikan pegangan.
Namun dari cerita dan legenda Ken Dedes, Dewi
Ratih dan roro Jongrang, dapat diperkirakan adanya usaha dan cara untuk
meningkatkan kecantikan dengan kosmetik tradisional. Sekarang kosmetika dibuat
manusia tidak hanya dari bahan alami saja tetapi juga bahan buatan untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmaja, S.M, 1997).
Tags
Psikologi Konsumen
artikelx bagus :)
BalasHapus