Pertumbuhan Organ Genitalia
dan Perubahan Psikologis
Pada masa pubertas organ-organ genitalia
lambat laun tumbuh mendekati bentuk dan sifat-sifat wanita dewasa.
Vaskularisasi uterus bertambah menyebabkan pertumbuhan lapisan endometrium,
sehingga merubah uterus menjadi uterus yang matur, dan diferensiasi lapisan endometrium.
Estrogen merangsang perkembangan jaringan
yang terlibat dalam reproduksi. Hormon ini merangsang ukuran dan jumlah sel
dengan meningkatkan kecepatan sintesis protein rRNA, tRNA, mRNA dan DNA. Oleh
karena itu, terjadi peningkatan proliferasi sel pada labia, vagina, uterus,
tuba falopii dan jaringan payudara. Pada payudara, terdapat aktifitas
diferensiasi kelenjar mamae, pertumbuhan duktus, perkembangan sel stromal dan
pertumbuhan jaringan adiposa yang diperantarai oleh estrogen.
Peningkatan produksi estrogen pada masa
pubertas juga dapat mempengaruhi penampilan dan pertumbuhan sekunder rambut
serta meningkatan pigmentasi kulit labia mayora vagina seperti daerah areola
dan puting payudara. Estrogen mengatur transkripsi gen reseptor progestrin,
membuat ketersediaan reseptor untuk menaikkan respon sel target terhadap
pelepasan progestin selama siklus menstruasi. Pada sel endometrium uterus,
estrogen bersama progestin, mempersiapkan dan mempertahankan endometrium uterus
untuk implantasi telur yang dibuahi. Estrogen membuat peka otot uterus atau miometrium
untuk berkontraksi akibat rangsang oksitosin saat partus.
Efektifitas estrogen pada neurokimia dan
sintesis protein reseptor pada sistem saraf pusat berkontribusi terhadap
perubahan psikologi dan emosi yang terjadi saat premenstruasi pada beberapa
wanita. Hal ini juga menjelaskan efek estrogen terhadap perkembangan feminisme
tubuh (Suryono, 2008).
Pertumbuhan Fisik
Tumbuh bertambah besar (growing-up) adalah
ciri yang khas yang nampak mencolok pada pubertas. Sesaat sebelum pubertas,
kecepatan pertumbuhan tinggi badan/linier (height velocity) menurun, kemudian
selama pubertas terjadi akselerasi yang terjadi secara mendadak yang disebut
pacu tumbuh (height spurt). Pada saat pertumbuhan linier terjadi pada kecepatan
yang maksimal, dikatakan remaja tersebut telah mengalami puncak kecepatan
tinggi badan (peak height velocity/PHV). Pada kurva kecepatan tinggi badan
(height velocity curve), tampak kurva naik (akselerasi) yang berlangsung
sekitar 2 tahun, mencapai puncaknya, kemudian menurun (deselerasi) yang
berlangsung sekitar 3 tahun.
Kecepatan kenaikan tinggi badan meningkat
selama pubertas dan mencapai puncaknya selama pacu tumbuh remaja. Rata-rata
mulai terjadi pacu tumbuh adalah 11 tahun pada remaja laki-laki dan 9 tahun
pada remaja perempuan. Rata-rata PHV pada laki-laki sekitar umur 13,5 tahun dan
pada perempuan sekitar umur 11,5 tahun. Sebelum mulai pacu tumbuh, remaja
perempuan tumbuh dengan kecepatan 5,5 cm/tahun (4-7,5cm). Sekitar dua tahun
sebelum dimulainya pacu tumbuh, remaja perempuan mencapai PHV-nya dengan
kecepatan sekitar 8cm/tahun (6-10,5 cm). Kecepatan maksimal dicapai 6-12 bulan
sebelum menarche dan ini dipertahankan hanya untuk beberapa bulan.
Gambaran yang paling dini dan penting dari
pertumbuhan tulang pada remaja perempuan adalah pertumbuhan lebar panggul
selama pubertas. Pertumbuhan pelvis dan panggul secara kuantitatif hampir sama
dengan remaja laki-laki. Tetapi, karena dimensi pertumbuhan remaja perempuan
lebih kecil, maka lebar panggul tampak lebih besar daripada remaja laki-laki.