Perkembangan kepribadian anak dapat diamati
dan diprediksi secara dini. Pola kepribadian yang dasar telah diletakkan pada
masa bayi, mulai terbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua,
saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi
anak anak, maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana
perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yaitu
inti pola kepribadian. Inilah sebabnya mengapa GLASNER mengatakan bahwa konsep
diri anak terbentuk didalam rahim hubungan keluarga (Supartini, 2004).
Dengan berjalannya periode awal masa
kanak-kanak, anak semakin banyak berhubungan dengan teman-teman sebayanya. Baik
di lingkungan tetangga, dilingkungan prasekolah atau di pusat perawatan anak.
Sikap dan cara temanteman memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep
diri, pengaruh mana dapat mendorong atau melawan dan bertentangan dengan
pengaruhpengaruh dari keluarga (Supartini, 2004).
Sikap awal teman-teman, seperti halnya sikap
anggota keluarga yang berarti, berperan penting karena sekali dasar untuk
konsep diri telah diletakkan maka agak sulit di ubah. Lagi pula baik anggota
keluarga maupun teman-teman sebaya terbiasa memandang anak dalam cara tertentu
seperti, selalu bersedia menolong atau orang berlagak tapi menyusahkan mereka
tidak mudah mengubah sikapnya dan terus memandang anak dengan cara yang sama (
Hidayat, 2005).
Kondisi- Kondisi yang
Membentuk Konsep Diri Pada Awal Masa Kanak-kanak
Hubungan anak dengan keluarga umumnya
penting, tetapi sikap orang tua merupakan unsur yang paling penting. Bagaimana
pandangan orang tua mengenai penampilan, kemampuan, dan prestasinya sangat
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri.
Cara
pelatihan anak
Disiplin otoriter yang keras, disertai
banyaknya hukuman badan cenderung memupuk kebencian. Kepada semua orang yang
berkuasa dan menimbulkan perasaan menyerah, perasaan yang dapat dan sering
berkembang menjadi komplek martir.
Cita-
cita orang tua
Cita orang tua terhadap anaknya berperan
penting dalam mengembangkan konsep dirinya kalau harapan mereka terlampau
tinggi, anak cenderung gagal. Terlepas dari bagaimana anak beraksi, kegagalan
meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan pada konsep diri dan meletakkan
dasar-dasar untuk perasaan rendah diri dan tidak mampu.
Posisi
Urutan
Anak-anak dalam keluarga dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian.
Ketidaknyamanan
Lingkungan
Anak yang kehidupan sosial orang tuanya
melonjak keatas dapat belajar bersikap mandiri dan ambisius, tetapi ia
cenderung gelisah, tegang, dan khawatir dalam berhubungan dengan teman-teman
cenderung sangat komfetitif dan agresif.
Meningkatkan
Individualisme
Individualisme sangat dipengaruhi oleh
berbagai pengalaman sosial awal diluar rumah. Kalau pengalaman ini tidak
menyenangkan, anak cenderung menjadi tidak sosial (Hidayat, 2005). Kepribadian
atau personality oleh Gordon di defenisikan sebagai: organisasi dinamis dalam
diri individu sebagai sistem psikologis yang menentukan. Caranya yang khas
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kepribadian menurut faham kesehatan
jiwa adalah “ segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya, yang
digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan,
baik yang timbul dari lingkungannya (dunia luar) maupun yang datang dari
dirinya sendiri (dunia dalam), sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu
kesatuan fungsional yang has untuk individu itu”( Widayatun, 1999).
Tags
Perkembangan Anak