Perawatan tali pusat merupakan tindakan medis
yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan
mencegah terjadinya infeksi
Tali pusat
Tali pusat dalam istilah medisnya disebut
dengan umbilical cord. Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama ia di
dalam kandungan, sebab selama dalam rahim, tali pusat ini lah yang menyalurkan
oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang berada di dalam nya. Begitu janin
dilahirkan, ia tidak lagi membutuhkan oksigen.dari ibunya, karena bayi mungil
ini sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak diperlukan
lagi maka saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat (Wibowo, 2008).
Diameter tali pusat antara 1cm - 2,5cm,
dengan rentang panjang antara 30cm- 100cm, rata-rata 55cm, terdiri atas
alantoin yang rudimenter, sisa-sisa omfalo mesenterikus, dilapisi membran mukus
yang tipis, selebihnya terisi oleh zat seperti agar-agar sebagai jaringan
penghubung mukoid yang disebut jeli whartor. Setelah tali pusat lahir akan
segera berhenti berdenyut, pembuluh darah tali pusat akan menyempit tetapi belum
obliterasi, karena itu tali pusat harus segera dipotong dan diikat kuat-kuat
supaya pembuluh darah tersebut oklusi serta tidak perdarahan (Retniati,
2010;9).
Definisi perawatan tali
pusat
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat
atau memelihara pada tali pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum
puput (Paisal, 2008).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan
pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu
bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput
dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005).
Tujuan perawatan tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah
terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih,
kuman-kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi.
Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan
toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan
yang kurang bersih (Saifuddin, 2001).
Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusat
bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih, mencegah
infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat
kering dan lepas.
Penatalaksanaan perawatan
tali pusat yang benar
Penatalaksanaan
perawatan tali pusat (Panduan APN, 2010)
Peralatan
Yang Dibutuhkan:
- 2 Air DTT, hangat, (a) untuk membasahi dan menyabuni, (b) untuk membilas
- Washlap kering dan basah
- Sabun bayi
- Kassa steril
- 1 set pakaian bayi
Prosedur
Perawatan Tali Pusat:
- Cuci tangan.
- Dekatkan alat.
- Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong yang sudah digelar.
- Buka bedong bayi.
- Lepas bungkus tali pusat.
- Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai kaki/ atas ke bawah.
- Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
- Bersihkan tali pusat, dengan cara: (a) Pegang bagian ujung, (b) Basahi dengan washlap dari ujung melingkar ke batang, (c) Disabuni pada bagian batang dan pangkal, (d) Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang, (e) Keringkan sisa air dengan kassa steril, (f) Tali pusat tidak dibungkus.
- Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di pinggir. Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak langsung mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
- Bereskan alat.
- Cuci tangan.
Menurut rekomendasi WHO, cara perawatan tali
pusat yaitu cukup membersihkan bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya, dibersihkan
menggunakan air dan sabun, lalu kering anginkan hingga benar-benar kering.
Untuk membersihkan pangkal tali pusat, dengan sedikit diangkat (bukan ditarik).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tali
pusat yang dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas)
dibanding tali pusat yang dibersihkan menggunakan alkohol. Selama sebelum tali
pusat puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam
air, cukup dilap saja dengan air hangat. Tali pusat harus dibersihkan
sedikitnya 2x sehari selama balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali
pusat tidak dalam keadaan kotor atau basah.
Tali pusat juga tidak boleh dibalut atau
ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain
memperlambat puputnya tali pusat, juga dapat menimbulkan resiko infeksi.
Intinya adalah membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mengering dan
terlepas.
Dampak positif dan dampak negative
perawatan tali pusat
Dampak positif dari perawatan tali pusat adalah
bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi
serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi
(Hidayat, 2005).
Dampak negatif perawatan tali pusat adalah
apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi
infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus neonatorum. Penyakit ini adalah
salah satu penyebab kematian bayi yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah
220.000 kematian bayi, sebab masih banyak masyarakat yang belum mengerti
tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar (Dinkes RI, 2005). Cara
persalinan yang tidak steril dan cara perawatan tali pusat dengan pemberian
ramuan tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada bayi baru lahir (Retniati,
2010).
Cara pencegahan infeksi pada
tali pusat
Cara
penanggulangan atau pencegahan infeksi pada tali pusat meliputi:
- Penyuluhan bagi ibu pasca melahirkan tentang merawat tali pusat
- Memberikan latihan tentang perawatan tali pusat pada ibu pasca persalinan.
- Instruksikan ibu untuk selalu memantau keadaan bayinya.
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari dan setiap kali basah atau kotor (Arin & Akbar, 2009).
Tags
Perkembangan Bayi