Banyak faktor
penyebab xerostomia. Faktor penyebab timbulnya xerostomia antara lain adalah
sebagai berikut:
Gangguan pada kelenjar saliva
Ada
beberapa penyakit lokal tertentu yang mempengaruhi
kelenjar saliva dan menyebabkan berkurangnya aliran saliva. Sialodenitis kronis
lebih umum mempengaruhi kelenjar submandibula dan parotis. Penyakit ini
menyebabkan degenerasi dari sel asini dan penyumbatan duktus. Kista- kista dan
tumor kelenjar saliva, baik yang jinak maupun ganas dapat menyebabkan penekanan
pada struktur-struktur duktus dari kelenjar saliva dan dengan demikian
mempengaruhi sekresi saliva. Sindrom Sjőgren merupakan penyakit autoimun
jaringan ikat yang dapat mempengaruhi kelenjar airmata dan kelenjar saliva.
Sel-sel asini kelenjar saliva rusak karena infiltrasi limfosit sehingga
sekresinya berkurang.
Keadaan fisiologis
Tingkat
aliran saliva biasanya dipengaruhi oleh keadaan - keadaan fisiologis. Pada saat
berolahraga dan berbicara yang lama dapat menyebabkan berkurangnya aliran
saliva sehingga mulut terasa kering. Bernafas melalui mulut juga akan
memberikan pengaruh mulut kering.
Gangguan
emosionil, seperti stress, putus asa dan rasa takut dapat menyebabkan mulut
kering. Hal ini disebabkan keadaan emosionil tersebut merangsang terjadinya
pengaruh simpatik dari sistem syaraf autonom dan menghalangi sistem
parasimpatik yang menyebabkan turunnya sekresi saliva.
Penggunaan obat-obatan
Banyak
sekali obat yang mempengaruhi sekresi Prinsip dasar dari obat – obatan yang
menyebabkan xerostomia adalah antikolinergik dan aksi simpatomimetik, adapun
obat – obatan yang paling sering menyebabkan xerostomia adalah antidepresan,
antipsikotopik, benzodiazepine, atropinik, β-blocker, dan antihistamin. Obat-obat
tersebut mempengaruhi aliran saliva dengan meniru aksi sistem syaraf autonom
atau dengan secara langsung beraksi pada proses seluler yang diperlukan untuk
salivasi. Obat-obatan juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi saliva
dengan mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan mempengaruhi
aliran darah ke kelenjar.
Usia
Keluhan
mulut kering sering ditemukan pada usia lanjut. Keadaan ini disebabkan oleh
adanya perubahan atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan pertambahan umur
yang akan menurunkan produksi saliva dan mengubah komposisinya sedikit. Seiring
dengan meningkatnya usia, terjadi proses aging. Terjadi perubahan dan
kemunduran fungsi kelenjar saliva, dimana kelenjar parenkim hilang yang
digantikan oleh jaringan lemak dan penyambung, lining sel duktus intermediate
mengalami atropi. Keadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva.
Selain itu, penyakit- penyakit sistemis yang diderita pada usia lanjut dan
obat-obatan yang digunakan untuk perawatan penyakit sistemis dapat memberikan
pengaruh mulut kering pada usia lanjut.
Keadaan-keadaan lain
Agenesis
dari kelenjar saliva sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang ada pasien
yang mengalami keluhan mulut kering sejak lahir. Hasil sialograf menunjukkan
adanya cacat yang besar dari kelenjar saliva. Kelainan syaraf yang diikuti
gejala degenerasi, seperti sklerosis multiple akan mengakibatkan hilangnya
innervasi kelenjar saliva, kerusakan pada parenkim kelenjar dan duktus, atau
kerusakan pada suplai darah kelenjar saliva juga dapat mengurangi sekresi
saliva.
Belakangan telah dilaporkan bahwa
pasien-pasien AIDS juga mengalami mulut kering sebab terapi radiasi untuk
mengurangi ketidaknyamanan pada sarcoma ka posi intra oral dapat menyebabkan
disfungsi kelenjar saliva.
Tags
Patologi