Banyak
hal yang bisa menyebabkan cacingan. Penyebab cacingan salah satunya adalah
perilaku dan lingkungan kesehatan yang buruk. Di Indonesia masih banyak anggota
masyarakat yang terjangkit penyakit cacingan, hal ini disebabkan karena
kebersihan personal yang sangat kurang, serta sanitasi lingkungan yang masih
buruk. Pengalaman membuktikan bahwa masyarakat yang sedang berkembang sangat
sulit untuk mengembangkan sanitasi lingkungan yang baik terutama di dalam
masyarakat yang mempunyai keadaan sosial-ekonomi rendah, dengan keadaan
seperti: rumah-rumah berhimpitan di daerah kumuh (slum area) di kota-kota besar
yang mempunyai sanitasi lingkungan buruk, khususnya tempat anak-anak balita
tumbuh. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Ayu, 2002) di mana ditemukan 83,8% prevalensi infeksi
cacing pada pemulung anak.
Di daerah
pedesaan anak berdefekasi dekat rumah dan orang dewasa berdefekasi di pinggir
kali, di ladang dan perkebunan tempat bekerja. Menurut Harian Sriwijaya Post
(10 Januari 2003) penduduk Palembang yang berdomisili di daerah pinggiran kali
terancam terinfeksi cacingan, di mana di tepian kali tersebut masih banyak
terdapat jamban helikopter yaitu jamban yang terbuat dari kayu, bertiang
dan terletak di tepi kali, posisi jamban ini menjorok ke sungai di mana kotoran
yang dibuang melalui jamban ini akan hanyut dan ketika air surut otomatis tinja
tertinggal dan merupakan sumber penularan cacingan.
Penggunaan
tinja yang mengandung telur untuk pupuk di kebun sayuran juga merupakan sumber
penularan telur cacing. Hasil penelitian Tjitra (2005) terdapat telur cacing
Ascaris lumbricoides (6,16%) dan telur cacing tambang (36%) pada jenis sayuran
terutama kol dan selada, dan juga terdapat telur Nematoda usus 36,8% pada air
dan lumpur yang digunakan untuk menyiram dan menanam sayuran di Bandung.
Pengolahan
tanah pertanian/perkebunan dan pertambangan yang memakai tangan dan kaki
telanjang atau tidak ada pelindung juga merupakan sumber penularan. Data hasil
penelitian (Setyawan, 2003) mengemukakan bahwa 80% infeksi kecacingan terjadi
karena kontak dengan tanah melalui kuku yang kotor, makan menggunakan tangan
dan sering lupa mencuci tangan sebelum makan yang semuanya merupakan potensi
tertelannya telur cacing (yang akan menetas di dalam tubuh manusia).
Tags
Patologi