Tekanan darah adalah kekuatan yang
memungkinkan darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh
tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta zat-zat lain yang
dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan
masing-masing tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan
tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh angka yang lebih
besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila
jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan
dengan angka yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDD
normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan curah jantung, sedangkan
TDD berhubungan dengan besarnya resistensi perifer.
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah darah yang
berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan
jantung ketika memompa darah.
WHO-ISH
(1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi yaitu:
- Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg
- Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg
- Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89
- Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg
- Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
- Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah ≥ 180/110
- Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila tekanan darah sistolik ≥ 140 dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Kaplan
(1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu:
- Laki-laki, usia ≤ 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 130/90 mmHg
- Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 145/95 mmHg
- Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥ 160/95 mmHg
Hipertensi adalah salah satu penyebab
kematian nomor satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (penyumbatan pembuluh darah yang
menyebabkan kerusakan jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi
pada organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Gangguan kerja organ selain menyebabkan
penderita, keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya pengobatan
dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas hidup penderita. Prevalensi
hipertensi meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok,
obesitas, inaktivatas fisik, dan stres psikososial. Hipertensi merupakan
masalah kesehatan masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah
yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
Tags
Patologi