Munandar
(1985) memberikan pengertian kreativitas verbal sebagai kemampuan untuk membuat
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada
diungkapkan secara verbal. Kemampuan untuk menciptakan tidak perlu hal-hal yang
baru sama sekali, tetapi merupakan gambaran dari hal-hal sudah ada sebelumnya,
yang diperoleh dari pengalaman selama hidupnya.
Memperjelas
pendapat sebelumnya, Munandar (1992) menyatakan bahwa kreativitas verbal adalah
kemampuan yang terungkap secara verbal, berdasarkan data atau informasi yang
didapat dari banyaknya kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang
penekanannya terletak pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
Kreativitas
verbal merupakan struktur intelek manusia merupakan akulturasi dari
kecakapan-kecakapan intelektual yang meliputi hampir semua kecakapan individu,
dimana dalam segi-segi tertentu dapat dikategorikan menjadi tiga, sesuai dengan
operasi, jenis isi atau informasi, dan jenis produk yang dihasilkan (Prakosa,
1995).
Syah
(1995) menyatakan bahwa kreativitas verbal adalah pemikiran yang menjajagi
bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan yang sama besarnya.
Goevremont
(1999) menyatakan bahwa kreativitas verbal adalah kemampuan dalam memahami dan
menggunakan arti kata-kata secara efektif, memahami hubungan antar kata, dan
arti kalimat dalam satu paragraf. Kemampuan tersebut merupakan faktor verbal
yang paling penting karena kemampuan tersebut digunakan untuk memahami,
menggunakan, dan berhubungan dengan bahasa tulisan dan lisan.
Kreativitas
verbal merupakan keterampilan kecakapan berbahasa pasif tertulis yang diberikan
dalam bentuk bahasa yang berpengaruh pada kecakapan berbahasa aktif lisan yang
terungkap secara verbal. Individu yang mempunyai kemampuan verbal dengan baik
mampu menyampaikan ekspresi-ekspresi emosional, mengungkapkan pendapat atau
pesan, mengutarakan sikap dan berbagai aktivitas sosial manusial lainnya
(Rismiati dan Mulandari, 2004).
Kreativitas
verbal dapat ditunjukkan dengan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kemampuan berbahasa digunakan untuk berkomunikasi sekaligus berpikir (Sertain,
dalam Rismiati dan Mulandari, 2004). Penggunaan antara bahasa untuk
berkomunikasi dengan pikiran, terdapat kaitan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan. Manusia berpikir dengan menggunakan simbol-simbol dan bahasa adalah
suatu proses yang kaya akan simbol. Oleh karena itu proses pikir manusia
terjadi dengan menggunakan bahasa (Hilgard, dalam Rismiati dan Mulandari,
2004).
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas verbal merupakan kemampuan
untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi yang penekanannya
terletak pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban dimana dalam
segi-segi tertentu dapat dikategorikan menjadi tiga, sesuai dengan operasi,
jenis isi atau informasi, dan jenis produk yang dihasilkan dan berhubungan dengan
bahasa tulisan dan lisan, dan dapat ditunjukkan dengan kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
Tags
Kreativitas