Para ahli memberikan pengertian konflik
secara berbeda-beda. Secara umum Degenova (2008) memberikan pengertian konflik
merupakan hal yang normal terjadi pada setiap hubungan, dimana dua orang tidak
pernah selalu setuju pada suatu keputusan yang dibuat. Lewin (dalam Lindzey
& Hall, 1985) menyatakan bahwa konflik adalah keadaan dimana
dorongan-dorongan di dalam diri seseorang berlawanan arah dan hampir sama
kekuatannya.
Weiten (2004) memberikan pengertian konflik
sebagai keadaan ketika dua atau lebih motivasi atau dorongan berperilaku yang
tidak sejalan harus diekspresikan secara bersamaan. Hal ini sejalan dengan
defenisi yang diuraikan oleh Plotnik (2005) bahwa konflik sebagai perasaan yang
dialami ketika individu harus memilih antara dua atau lebih pilihan yang tidak
sejalan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
pengertian konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik
berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling
memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut taquiri dalam newstorm dan davis
(1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan,
kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
Menurut Gibson, et al (1997), hubungan selain
dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan
konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki
kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama
lain.
Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik
dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik
tersebut telah menjadi kenyataan. Menurut minnery (1985), konflik organisasi
merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan
dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu keadaan yang terjadi karena seseorang
berada di bawah tekanan untuk merespon stimulus-stimulus yang muncul akibat
adanya dua motif yang saling bertentangan dimana antara motif yang satu akan
menimbulkan frustasi pada motif yang lain.
Tags
Psikologi Gender