Pengertian kebahagiaan menurut Aristoteles
(dalam Adler, 2003) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan berasal dari
kata “happy” atau bahagia yang berarti feeling good, having fun, having a good
time, atau sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan. Sedangkan orang
yang bahagia menurut Aristoteles (dalam Rusydi, 2007) adalah orang yang
mempunyai good birth, good health, good look, good luck, good reputation, good
friends, good money and goodness.
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata
“senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan
kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya
cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat
abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan
dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002).
Kebahagiaan merupakan sebongkahan perasaan
yang dapat dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian
(Rusydi, 2007). Sedangkan happiness atau kebahagiaan menurut Biswas, Diener
& Dean (2007) merupakan kualitas dari keseluruhan hidup manusia – apa yang
membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan seperti kesehatan yang lebih
baik, kreativitas yang tinggi ataupun pendapatan yang lebih tinggi.
Furnham (2008) juga menyatakan bahwa
kebahagiaan merupakan bagian dari kesejahteraan, contentment, to do your life
satisfaction or equally the absence of psychology distress. Ditambahkan pula
bahwa konsep kebahagiaan adalah merupakan sinonim dari kepuasan hidup atau
satisfaction with life (Veenhoven, 2000). Diener (2007) juga menyatakan bahwa
satisfaction with life merupakan bentuk nyata dari happiness atau kebahagiaan
dimana kebahagiaan tersebut merupakan sesuatu yang lebih dari suatu pencapaian
tujuan dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu dihubungkan dengan
kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi serta tempat kerja
yang lebih baik.
Sumner (dalam Veenhoven, 2006) menggambarkan
kebahagiaan sebagai “memiliki sejenis sikap positif terhadap kehidupan, dimana
sepenuhnya merupakan bentuk dari kepemilikan komponen kognitif dan afektif.
Aspek kognitif dari kebahagiaan terdiri dari suatu evaluasi positif terhadap
kehidupan, yang diukur baik melalui standard atau harapan, dari segi afektif
kebahagiaan terdiri dari apa yang kita sebut secara umum sebagai suatu rasa
kesejahteraan (sense of well being), menemukan kekayaan hidup atau
menguntungkan atau perasaan puas atau dipenuhi oleh hal-hal tersebut.”
Diener (1985) menyatakan bahwa happiness atau
kebahagiaan mempunyai makna yang sama dengan subjective wellbeing dimana
subjective wellbeing terbagi atas dua komponen didalamnya. Kedua komponen
tersebut adalah komponen afektif dan komponen kognitif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian
kebahagiaan adalah perasaan positif yang berasal dari kualitas keseluruhan
hidup manusia yang ditandai dengan adanya kesenangan yang dirasakan oleh
seorang individu ketika melakukan sesuatu hal yang disenangi di dalam hidupnya
dengan tidak adanya perasaan menderita.
BAGUS, TERIMA KASIH ATAS TULISANNYA, SEMOGA BERRMANFAAT BAGI PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN.
BalasHapus