Menciptakan
budaya organisasi adalah hal yang sangat mungkin. Robbins (2003) menjelaskan
bahwa terciptanya budaya organisasi dimulai dari ide pendiri organisasi. Para
pendiri suatu organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang besar pada
pembentukan budaya organisasi. Para pendiri mempunyai suatu visi mengenai
bagaimana seharusnya organisasi itu. Para pendiri tidak dikendalikan oleh
kebiasaan ataupun ideologi sebelumnya.
Proses pembentukan budaya terjadi dalam
tiga cara yaitu:
- Para pendiri hanya mempekerjakan dan menjaga karyawan yang berpikir dan merasakan cara yang mereka tempuh.
- Para pendiri mengindoktrinasikan dan mensosialisasikan para karyawan dengan cara berpikir dan merasa mereka.
- Akhirnya perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai satu model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasikan diri dengan mereka dan oleh karenanya menginternalisasikan keyakinan, nilai, dan asumsi-asumsi mereka.
Bila
organisasi berhasil, visi pendiri menjadi terlihat sebagai satu penentu utama
keberhasilan organisasi. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri menjadi
tertanam dalam budaya organisasi.