Robbins
(2003) menyatakan bahwa terdapat tiga kekuatan yang merupakan bagian yang
sangat penting dalam mempertahankan budaya organisasi, yaitu:
Praktik Seleksi
Tujuan
utama dari proses seleksi adalah mengidentifikasi dan mempekerjakan
individu-individu yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan dengan sukses di dalam suatu organisasi. Proses seleksi
memberikan informasi kepada para pelamar mengenai organisasi itu. Para calon
belajar mengenai organisasi yang akan dimasuki, dan jika mereka merasakan suatu
konflik antara nilai mereka dengan nilai organisasi, maka mereka dapat
menyeleksi diri keluar dari kumpulan pelamar. Oleh karena itu, seleksi menjadi
jalan dua-arah, dengan memungkinkan pemberi kerja atau pelamar untuk memutuskan
kehendak hati mereka jika tampaknya terdapat kecocokan. Dengan cara ini, proses
seleksi mendukung suatu budaya organisasi dengan menyeleksi keluar individu-individu
yang mungkin menyerang atau menghancurkan nilai-nilai intinya.
Manajemen Puncak
Tindakan
manajemen puncak juga mempunyai dampak besar pada budaya organisasi. Lewat apa
yang mereka katakan dan bagaimana mereka berperilaku, eksekutif senior
menegakkan norma-norma yang mengalir ke bawah sepanjang organisasi, misalnya
apakah pengambilan risiko diinginkan, berapa banyak kebebasan seharusnya
diberikan oleh para manajer kepada bawahan mereka, pakaian apakah yang pantas
dan tindakan apakah akan dihargai dalam kenaikan upah, promosi, dan ganjaran
lain.
Sosialisasi
Tidak
peduli betapa baik yang telah dilakukan suatu organisasi dalam perekrutan dan
seleksi, karyawan baru tidak sepenuhnya diindoktrinasi dalam budaya organisasi
itu. Yang paling penting, karena para karyawan baru tersebut tidak mengenal
baik budaya organisasi yang ada. Oleh karena itu, organisasi tampaknya akan
berpotensi membantu karyawan baru menyesuaikan diri dengan budayanya. Proses
penyesuaian ini disebut sosialisasi.
Sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai
suatu proses yang terdiri atas tiga tahap yaitu:
- Tahap prakedatangan: yaitu periode pembelajaran di mana proses sosialisasi yang dilakukan sebelum karyawan baru bergabung dalam organisasi.
- Tahap perjumpaan: yaitu tahap dalam proses sosialisasi di mana karyawan baru melihat apa yang sesungguhnya organisasi itu dan persimpangan yang mungkin dan kenyataan yang ada.
- Tahap metamorfosis: yaitu tahap dalam proses sosialisasi di mana karyawan baru berubah dan menyesuaikan pekerjaan kelompok kerja dan organisasi.
Tags
Industri dan Jasa