Manfaat makanan berserat bagi tubuh sangat
penting. Makanan berserat membantu kelancaran sistem pencernaan.
Makanan tinggi serat mempunyai fungsi sebagai
berikut:
Mencegah Penyakit Jantung
Penyebab utama penyakit jantung koroner (PJK)
adalah hiperlipidemi di dalam darah. penyakit jantung koroner (PJK) dimulai
dengan terjadinya aterosklerosis yaitu penebalan dinding arteri bagian dalam
oleh komponen lipid berupa kolesterol dan trigliserida. Mekanisme terjadinya
aterosklerosis dihubungkan dengan konsep disfungsi endotel. Lapisan endotel
lapisan yang berperan pada pengaturan fungsi fisiologis pembuluh darah. Endotel
juga mencegah terjadinya agregasi trombosit dan menempelnya sel-sel darah pada
dinding pembuluh darah. Oleh karena itu setiap gangguan pada dinding endotel
akan menyebabkan arteriosklerosis.
Serat lignin (insoluble fiber), pectin dan
glucans (soluble fiber) mempunyai efek mengikat zat-zat organik seperti asam
empedu dan kolesterol sehingga menurunkan jumlah asam lemak di dalam saluran
pencernaan. Pengikatan empedu oleh serat juga menyebabkan asam empedu keluar
dari siklus enterohepatik, karena asam empedu yang disekresi ke usus tak dapat
diabsorbsi tetapi terbuang ke dalam feses. Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan
hepar harus menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentuk asam empedu.
Hal ini yang menyebabkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol.
Mencegah Kanker Kolon
Konstipasi kronis mempunyai peluang untuk
berkembang menjadi kanker kolon. Ini disebabkan oleh tertumpuknya karsinogen di
permukaan kolon akibat tinja yang keras, kering dan lambatnya gerak pembuangan.
Konsumsi serat yang cukup akan mempercepat transit feses dalam saluran
pencernaan sehingga kontak antara kolon dengan berbagai zat karsinogen yang
terbawa dalam makanan lebih pendek, dengan demikian mengurangi peluang
terjadinya kanker kolon. Transit makanan yang lebih cepat juga mengurangi
kesempatan berbagai mikroorganisme dalam kolon untuk membentuk zat karsinogen.
Mengkontrol Gula Darah
Adanya serat larut memperlambat absorbsi
glukosa, sehingga dapat ikut berpera mengatur gula darah dan memperlambat
kenaikan gula darah. Kemampuan tersebut dinyatakan dalam Glycaemic Index (GI)
yang angkanya dari 0 sampai dengan 100. Makanan yang cepat dirombak dan juga
cepat diserap dapat meningkatkan kadar gula darah, mempunyai angka GI yang
tinggi sedangkan makanan yang lambat dirombak dan lambat diserap masuk ke
aliran darah mem-punyai angka GI yang rendah. Hasil penelitian pada hewan
percobaan maupun pada manusia mengungkapkan bahwa kenaikan kadar gula darah
dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan. Hal ini sangat
bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II.
Mencegah Terjadinya Konstipasi
Pada umumnya seseorang buang air besar setiap
hari. Konstipasi dimulai dari kebiasaan makan yang tidak sehat. Kebanyakan
penderita kanker kolon, radang, luka berdarah pada dinding usus memiliki
riwayat kesulitan buang air besar. Seseorang yang mengkonsumsi sedikit makanan
berserat, tinjanya akan keras, kering dan kecil-kecil. Memperbaiki intake
makanan berserat akan membantu seseorang untuk buang air besar secara normal.
Serat makanan di dalam usus, akan menyerap
cairan dan mengembang seperti karet busa, membentuk tinja menjadi besar dan
lembab, sehingga lebih mudah keluar; konsumsi dietary fiber khususnya insoluble
fiber misalnya pectin akan menghasilkan feses yang lunak. Dengan konsistensi
feses yang lunak, hanya diperlukan sedikit kontraksi otot untuk
mengeluarkannya. Sebaliknya intake serat yang rendah menyebabkan feses menjadi
keras sehingga diperlukan kontraksi otot rektum yang lebih besar untuk
mengeluarkannya hal ini menyebabkan konstipasi, atau lebih lanjut dapat
menyebabkan wasir (Nainggolan Olwin dan Adimunca Cornelius, 2005).
Tags
Gizi dan Nutrisi