Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi
menular seksual dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa
(Zubier, 2009).
Epidemiologi Kondiloma
Akuminata
Di Amerika Serikat dari 122 juta penduduk
berusia 15 – 49 diperkirakan lebih dari 1% yang menderita kondiloma akuminata
dan 2% yang subklinis. Di Swedia, dengan menggunakan metode PCR, ditemukan
prevalensi KA akibat infeksi VPH tipe 6 atau 16 pada 84% pria yang datang di
klinik IMS (Hakim, 2009).
Etiologi Kondiloma Akuminata
Lebih dari 90% kondiloma akuminata disebabkan
oleh Virus Papiloma Humanus (VPH) tipe 6 dan 11. VPH merupakan virus DNA yang
merupakan virus epiteliotropik (menginfeksi epitel ) dan tergolong dalam famili
Papovaviridae. Berdasarkan kemungkinan terjadinya displasia epitel dan
keganasan maka VPH dibagi menjadi VPH berisiko rendah (low risk), VPH beresiko
sedang (moderate risk) dan VPH berisiko tinggi (high risk). VPH tipe 6 dan tipe
11 paling sering ditemukan pada kondiloma akuminata yang eksofitik dan pada
displasia derajat rendah (low risk), sedangkan VPH tipe 16 dan 18 sering
ditemukan pada displasia keganasan yang berisiko tinggi (high risk) sedangkan
risiko menengah (moderate risk) terdiri atas VPH tipe 33, 35, 39, 40, 43, 45,
51, 52, 53, 54, 55, 56, 58. Pada sekitar 10% pasien mengalami kondiloma
akuminata yang diakibatkan oleh kombinasi beberapa VPH (Ghadishah, 2009).
Gejala klinis Kondiloma
Akuminata
Kondiloma akuminata atau yang umum dikenal
sebagai kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan
lembab. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan
di bawah prepusium jika tidak disunat. Pada wanita, kutil timbul di vulva,
dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil
genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama pada
pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual secara genitoanal.
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh
dengan cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh
beberapa kutil dan permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga
kol. Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau
pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang
kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.
Keadaan klinis kondiloma akuminata dibagi
dalam 3 bentuk yaitu bentuk akuminata, bentuk papul dan bentuk datar. Selain
itu, dikenal pula sebutan Giant Condyloma untuk keadaan klinis KA tampak sangat
besar, bersifat invasif lokal dan tidak bermetastasis (Zubier, 2009).
Pemeriksaan Kondiloma
Akuminata
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang menetap bisa diangkat melalui pembedahan
dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu bukan merupakan
suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus menjalani
pemeriksaan Pap-smear secara rutin.
Pada lesi yang meragukan, dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang dengan tes asam asetat, kolposkopi dan pemeriksaan
histopatologis.
Komplikasi Kondiloma
Akuminata
Kondiloma akuminata yang diakibatkan oleh VPH
berisiko tinggi dapat berkembang menjadi keganasan. Infeksi VPH akan semakin
buruk pada pasien imunodefisiensi dan memperbesar kemungkinan terjadinya
keganasan. Penyakit laten semakin sering kambuh pada wanita yang sedang hamil.
Pendarahan sering terjadi pada flat penile wart (Ghadishah, 2009).
Tags
Patologi