Klasifikasi pasar dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam. Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan
disebut juga pasar konkrit. Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli
bertemu untuk melakukan transaksi jual beli (tawarmenawar).
Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar
konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut. Contoh
pasar konkrit yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Namun ada
juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya
menjual buahbuahan, pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur
hanya menjual sayur-mayur (Adhyzal, 2003).
Pasar konkrit pada kenyataannya dapat dikelompokkan
menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan,
manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual, banyak sedikit barang yang
dijual, dan ragam barang yang dijual (Adhyzal, 2003).
Berdasarkan manajemen
pengelolaan
Pasar
tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun
oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat
usahanya dapat berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan
barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya
dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan
pembelian dilakukan dengan tawar-menawar.
Pasar
modern
Pasar
modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi
yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang kebutuhan
sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola
oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan.
Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh pasar modern
yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan shopping centre.
Berdasarkan manajemen
pelayanan
Pasar swalayan (supermarket)
Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan
barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung
dan melayani diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barangbarang yang
dijual barang kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras,
daging, perlengkapan mandi sampai radio dan televisi.
Pertokoan
(shopping centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan
pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah
ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko
yaitu perumahan dan pertokoan, sehingga dapat dijadikan tempat tinggal
pemiliknya atau penyewa.
Mall/plaza/supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau
bangunan untuk usaha yang lebih besar yang dimiliki/disewakan baik pada
perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar ini biasanya
dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan
seterusnya.
Berdasarkan jumlah barang
yang dijual
- Pasar eceran. Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.
- Pasar grosir. Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh: pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya (Adhyzal, 2003).
Tags
Ekonomi