Gizi pada Anak balita memegang peranan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Kecukupan gizi rata-rata bagi
anak usia di bawah 3 tahun dengan berat badan
12 kg dan tinggi badan 89 cm, energi yang dibutuhkan sebanyak 1220 kkl dan
kebutuhan protein sebesar 23 gram. Sedangkan pada umur 4-5 tahun dengan berat
badan 18 kg dan tinggi badan 108 cm, energy yang dibutuhkan sebanyak 1720 kkl
dan kebutuhan protein sebesar 32 gram (Pudjiadi, 2003).
Balita merupakan masa peralihan makanan dari
makanan pendamping ASI ke makanan orang dewasa. Namun, pemberiannya juga masih bertahap
disesuaikan dengan kemampuan sistem pencernaan anak dan kebutuhan gizinya. Di
usia ini, saatnya dikenalkan ragam makanan yang sehat dan alami karena akan
menentukan pola makan anak selanjutnya.
Sesuai dengan kemampuan pencernaan dan
kebutuhan gizi, balita dipilah menjadi dua, yaitu batita (1-3 tahun) dan
prasekolah (4-5 tahun). Batita merupakan konsumen pasif, artinya dia masih
menerima saja makanan yang diberikan orang tuanya. Berikan makan dalam porsi
kecil dengan frekuensi sering (7-8 kali) sehari, terdiri atas tiga kali makan
pagi, siang, dan sore, 2-3 kali makan selingan, dan 3-4 kali minum susu.
Masingmasing usia ini memerlukan makanan yang berbeda sesuai tahap perkembangan
saluran pencernaannya dan kebutuhan gizinya.
Berbeda dengan batita, anak prasekolah adalah
konsumen aktif sehingga sudah bisa menentukan makanannya sendiri. Aktivitasnya
juga lebih tinggi sehingga kebutuhan energinya lebih banyak daripada batita.
Oleh karena itu, porsi makan diperbesar daripada batita dengan frekuensi
diturunkan menjadi 5-6 kali sehari, terdiri atas 3 kali makan pagi, siang, dan
sore dan 2 kali makan selingan. Susu 2 kali sehari (pagi dan malam hari) atau dicampurkan
pada.
Tags
Gizi dan Nutrisi