Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
kedisiplinan. Disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan
peraturan-peraturan organisasi. Disiplin yang terbaik adalah jelas disiplin
diri karena sebagian besar orang memahami apa yang diharapkan dari dirinya
dipekerjaan, dan biasanya karyawan diberi kepercayaan untuk menjalankan pekerjaannya
secara efektif.
Hasibuan (2005) menyatakan bahwa, disiplin
yang tinggi dari para petugas akan memungkinkan tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Untuk dapat menegakkan disiplin yang
tinggi maka pimpinan organisasi harus memperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi timbulnya disiplin petugas yaitu: tujuan dan kemampuan, teladan
pimpinan, balas jasa, keadilan, pengawasan melekat (waskat), sanksi hukuman,
ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Semua faktor itu pasti berpengaruh
terhadap penerapan disiplin dalam organisasi.
Mengacu pada Dessler (2000), “discipline is a
procedure that corrects or punishes a subordinate because a rule or procedure
has been violated”. Disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh,
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi- sanksinya, apabila anggota organisasi yang bersangkutan melanggar tugas
dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Prilaku disiplin petugas merupakan sesuatu
yang tidak muncul dengan sendirinya, tetapi perlu dibentuk.
Oleh
karena itu pembentukan disiplin kerja menurut Handoko (2001) dapat dilakukan melalui
dua cara yaitu :
Disiplin Preventif
(Preventive discipline)
Disiplin
preventifp merupakan tindakan yang diambil untuk mendorong para pekerja
mengikuti atau mematuhi norma-norma dan aturan-aturan sehingga
penyelewengan-penyelewengan tidak terjadi. Tujuannya adalah untuk mendorong
disiplin diri dan diantara para karyawan. Dengan cara ini karyawan menjaga
disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajemen.
Disiplin Korektip
(Corrective discipline)
Disiplin
Korektip merupakan suatu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran
lebih lanjut. Kegiatan korektip sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut
tindakan pendisiplinan (disciplinary action).
Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja
ditandai oleh berbagai sikap inisiatif, kemauan, dan kehendak untuk mentaati
peraturan. Artinya, orang-orang yang dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi
tidak semata-mata patuh dan taat terhadap peraturan secara kaku dan mati,
tetapi juga mempunyai kehendak untuk menyesuaikan diri dengan
peraturan-peraturan oraganisasi. Sehubungan dengan itu
Theo Haiman dalam Nawawi (2001) mengatakan
bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tertib, dengan anggota organisasi yang
berperilaku sepantasnya dan memandang peraturan-peraturan oraganisasi sebagai
perilaku yang dapat diterima.
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan tersebut diatas, untuk mengukur tingkat antara lain
adalah sebagai berikut:
- Taat dan patuh terhadap peraturan yang ditetapkan organisasi
- Melaksanakan apel petugas pada saat datang dan pulang.
- Kepatuhan pegawai pada jadwal kerja yang telah ditetapkan.
- Menerima hukuman yang diberikan pimpinan apabila terjadi pelanggaran disiplin.
- Memperbaiki kesalahan dengan sukarela tanpa harus diperintah atasan.
- Melakukan pencatatan pada pekerjaan yang sudah selesai maupun belum selesai.
- Menyelesaikan pekerjaan sesuai intstruksi atasan.
- Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
- Berpakaian dinas sesuai dengan aturan.
- Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kedisiplinan dalam suatu organisasi dapat
ditegakkan bilamana sebagian besar peraturan-peraturannya ditaati oleh sebagian
besar para petugas yang ada dalam organisasi tersebut. Menegakkan kedisiplinan
penting bagi suatu organisasi, sebab dengan kedisiplinan itu dapat diharapkan
sebagian besar dari peraturan-peraturan ditaati oleh sebagian besar para
petugas. Dengan adanya kedisiplinan tersebut, dapat diharapkan pekerjaan akan
dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Karena dengan adanya disiplin yang
baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas
yang diberikan kepadanya.