Ciri-ciri orang kesepian antara lain
cenderung menyalahkan diri sendiri atas hubungan sosial yang buruk (Anderson
& Snogdgrass, dalam Myers, 1999), menerima orang lain secara negatif
(Jones, Wittenberg,& Reiss, dalam Myers, 1999), kesulitan dalam berteman
dan berpartisipasi dalam kelompok (Rock, Spitzberg & Hurt, dalam Myers,
1999), serta cenderung menjadi pemalu, tidak asertif, (Jones & Cutrona,
dalam Saks & Krupart, 1998), memiliki harga diri yang rendah dan cenderung
menyalahkan diri sendiri dari pada yang seharusnya atas kekurangan mereka
(Frankel & Prentice-Dhun, dalam Santrock, 1999), memiliki kekurangan dalam
keterampilan sosial (Riggio, Trockmorton & DePaola; Jones, Hobbs, &
Hockenbury, dalam Santrock, 1999).
Orang yang kesepian selalu merasa kesulitan
dalam memperkenalkan diri, membuat panggilan telepon (Rock, Spitzberg &
Hurt, dalam Myers, 1999). Ketika berbicara dengan orang asing, oang yang
kesepian lebih banyak membicarakan diri mereka sendiri dan memberikan sedikit
ketertarikan terhadap lawan bicaranya Jones (dalam Myers, 1999). Setelah
pembicaraan selesai biasanya kenalan baru tersebut memberikan kesan yang
negatif terhadap orang yang kesepian tersebut.
Orang yang kesepian cenderung menjadi pemalu,
self conscious, introvert, memiliki self esteem yang rendah, tidak asertif
(Jones & Cutrona, dalam Saks & Krupart, 1998). Orang yang kesepian
kesulitan dalam menikmati sebuah pesta, memperkenalkan diri, berpartisipasi
dalam kelompok, dan berteman (Horowitz & French, dalam Saks & Krupart,
1998). Menurut Anderson, Horowitz, dan French (dalam Saks & Krupart, 1998)
orang yang kesepian cenderung menganggap kegagalan hubungan interpersonal
merupakan cacat yang tidak dapat diubah dalam kepribadian daripada faktor mood
(perasaan).