Mula –
mula William Harvey telah melakukan transfusi darah pada penderita kekurangan
darah, tetapi banyak menyebabkan kematian dan ada juga yang berhasil secara
kebetulan. Juga sudah pernah dicoba memindahkan darah binatang, seperti darah
kelinci, darah domba tetapi menyebabkan kematian.
Pernah
dikakukan percobaan oleh dokter pribadi Raja Perancis Lwiss ke XIV memberikan
darah domba pada orang gila tersebut, karena dia berpendapat dan orang
beranggapan pada waktu itu domba bersifat peramah. Tetapi ternyata
mengakibatkan kematian, sehingga sejak itu dilarang untuk melakukan pemindahan
darah (transfusi darah).
Lalu pada
Tahun 1900 Dr.Karl Landsteiner mengumumkan penemuannya tentang golongan darah
manusia. Sejak penemuan inilah pemindahan darah (transfusi) darah ini tidak
lagi berbahaya, sudah dapat menolong penderita – penderita yang kekurangan
darah. Dengan ditemukannya golongan darah oleh Dr.Karl Landsteiner, dapatlah
dijelaskan sebab – sebab kematian yang dulu akibat dari transfusi darah. Pada
penyelidikannya juga dia dapat menemukan zat – zat yang dapat menghalangi
pembekuan darah, sehingga darah yang diambil dari tubuh tidak segera membeku.
Selain itu dia menemukan, bahwa dengan penambahan larutan glukosa ke dalam
darah dapat memperpanjang hidup Erythrocyt diluar tubuh manusia. Dengan
penemuan, darah sudah dapat disimpan sebelum ditransfusikan kedalam tubuh
penderita.
Pada
perang dunia ke II, akibat banyaknya korban – korban yang mengalami perdarahan
– perdarahan juga memberi kesempatan untuk penyelidikan – penyelidikan sehingga
pengetahuan mengenai penyimpanan darah ini dapat dilakukan secara intensif,
sehingga transfusi darah dapat ditunjukkan untuk pengobatan – pengobatan dan
juga penelitian tentang penggunaan bagian – bagian dari darah.
Juga
semakin majunya ilmu pengetahuan mengenai golongan darah ini, semakin banyak
digunakan pada bagian – bagian lain, seperti dalam bidang kriminal. Golongan
darah dapat juga membantu mencari identitas seseorang, seperti bercak – bercak
darah yang ditemukan akibat pembunuhan dapat membantu petugas kepolisian. Dalam
menentukan keturunan, golongan darah ini juga dapat membantu, karena golongan
darah si anak akan bergantung pada golongan darah kedua orang tuanya.
Dalam kebanyakan
pengamatan, pencampuran darah
yang berasal dari
2 orang yang
berbeda akan menyebabkan
timbulnya pengendapan sel – sel
darah merah. Peristiwa
pengendapan sel tersebut
dinamai sebagai aglutinasi.
Pengamatan selanjutnya memperlihatkan, bahwa
peristiwa ini melibatkan
sel darah merah
dan bagian cair
dari darah, yaitu
serum atau plasma.
Penemuan Golongan
darah ini dilandasi
oleh adanya Interaksi Antigen-Antibodi. Antibodi adalah molekul
protein (immunoglobulin) yang memiliki satu atau lebih tempat perlekatan
(combining sites) yang disebut paratope. Antigen adalah molekul asing yang
mendatangkan suatu respon spesifik dari limfosit.
Sejak tahun
1900 sampai dengan
tahun 1962 telah
dikenal orang dengan
baik, 12 macam system
golongan darah, yang
penting dalam bidang
transfusi darah dan
kehamilan. Golongan dimaksud
adalah system – system : ABO,
MNSs, P, Rhesus,
Lutheran, Kell, Lewis,
Duffy, Kidd, Ausberger,
Xg dan Doombrok. Dan
masih ada lagi
system – system golongan darah lainnya
seperti Diego, Sutter
yang ditemukan pada
beberapa ras bangsa
saja dan lainnya.
Didalam transfusi
darah hanya system
ABO yang merupakan golongan
terpenting untuk tujuan – tujuan klinis.
System golongan darah
lainnya dianggap kurang
mempunyai arti klinis
karena termasuk memiliki
antigen – antigen yang lemah,
dan antibodynya baru
timbul setelah mengalami
transfusi yang berulangkali.
Dan zat anti-nya
biasanya mempunyai suhu
optimum reaksi yang
rendah ( dibawah 370C), sehingga
tidak mempunyai arti
klinis yang berarti.
Tags
Darah dan Jantung