Kekurangan zat besi dalam tubuh tersebut
disebabkan karena:
- Kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi terutama yang berasal dari sumber hewani.
- Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi seperti malaria dan penyakit kronis lainnya misal TBC.
- Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid yang berlebihan, sering melahirkan dan infeksi cacing.
- Ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan.
Secara umum, ada tiga penyebab anemia
defisiensi zat besi, yaitu (Arisman, 2008):
Kehilangan darah secara kronis
Pada pria
dewasa, sebagian besar kehilangan darah disebabkan oleh proses perdarahan
akibat penyakit atau akibat pengobatan suatu penyakit. Sementara pada wanita,
terjadi kehilangan darah secara alamiah setiap bulan. Jika darah yang keluar
selama haid sangat banyak akan terjadi anemia defisiensi zat besi.
Selain
itu, kehilangan zat besi dapat pula diakibatkan oleh infestasi parasit, seperti
cacing tambang, schistosoma dan trichuris trichiura. Hal ini sering terjadi di
negara tropis, lembab dan keadaan sanitasi yang buruk.
Darah
yang hilang akibat infestasi cacing tambang bervariasi antara 2-100 cc/hari,
tergantung pada beratnya infestasi. Jika jumlah zat besi dihitung berdasarkan
banyaknya telur cacing yang terdapat dalam tinja, jumlah zat besi yang hilang
per seribu adalah sekitar 0,8 mg untuk necator americanus sampai 1,2 mg untuk ancylostoma
duodenale.
Asupan dan serapan tidak adekuat
Makanan
yang banyak mengandung zat besi adalah bahan makanan yang berasal dari daging
hewan. Selain banyak mengandung zat besi, serapan zat besi dari sumber makanan
tersebut mempunyai angka keterserapan sebesar 20-30%. Sebagian besar penduduk
di negara yang sedang berkembang tidak mampu menghadirkan bahan makanan
tersebut. Kebiasaan konsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi
seperti kopi dan teh secara bersamaan pada waktu makan menyebabkan serapan zat
besi semakin rendah.
Peningkatan kebutuhan
Asupan
zat besi harian diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui tinja,
air seni dan kulit. Berdasarkan jenis kelamin, kehilangan zat besi untuk pria
dewasa mendekati 0,9 mg dan 0,8 untuk wanita.
Sebagian
peningkatan ini dapat terpenuhi dari cadangan zat besi, serta peningkatan
adaptif jumlah persentase zat besi yang terserap melalui saluran cerna. Namun,
jika cadangan zat besi sangat sedikit sedangkan kandungan dan serapan zat besi
dalam dan dari makanan sedikit, pemberian suplementasi pada masa-masa ini
menjadi sangat penting.
Tags
Patologi