Menurut
WHO, anemia gizi besi didefinisikan suatu keadaan dimana kadar Hb dalam darah
hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah dari normal sebagai kekurangan
salah satu atau lebih zat besi penting, apapun kekurangan tersebut.
Menurut
Nursalam, Anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah merah) dan
kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap milimeter kubik darah dalam tubuh manusia.
Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah disertai dengan anemia yang
ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh, penurunan kerja fisik, penurunan
daya tahan tubuh. Penyebab anemia bermacam-macam diantaranya adalah anemia
defisiensi zat besi (Murgiyanta, 2006).
Menurut
Wirakusumah, pengertian anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah normal. Pada pendertita
anemia lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah atau hemoglobin
dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat besi, asam folat dan
vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan karena
kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk eritropoesis
tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer,
kadar besi serum dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total
meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta ditempat yang lain sangat
kurang atau tidak ada sama sekali (Oppusungu, 2009).
Menurut
Soekirman, anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan
cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah
normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan keadaan
kurang gizi besi (KGB). Apabila cadangan besi dalam hati menurun tetapi belum
parah, dan jumlah hemoglobin masih normal, maka seseorang dikatakan mengalami
kurang gizi besi saja (tidak disertai anemia gizi besi). Keadaan kurang gizi
besi yang berlanjut dan semakin parah akan mengakibatkan anemia gizi besi,
dimana tubuh tidak lagi mempunyai cukup zat besi untuk membentuk hemoglobin
yang diperlukan dalam sel-sel darah yang baru (Wulansari, 2006).
Tags
Patologi