Menurut
Moehyi (2002), beberapa faktor penyebab kekurangan gizi di Rumah Sakit umumnya
karena dua sebab, pertama asupan gizi yang kurang bisa disebabkan oleh nafsu
makan yang kurang sehingga intake berkurang dan kedua kerena infeksi
penyakit.
Upaya
pemenuhan zat gizi bagi pasien di Rumah Sakit adalah tanggung jawab
nutrisionis, preskripsi yang sesuai dengan tujuan pelayanan gizi Rumah Sakit
akan tercapai bila tim asuhan gizi dibantu oleh panitia asuhan gizi bekerja
dengan sebaik – baiknya (Catur, A 2003).
Tujuan khusus pelayanan gizi menurut PGRS
(2003) adalah:
- Penegakan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi berdasarkan anamneses, antropometri, gejala klinis dan biokimia tubuh.
- Penyelenggaraan pengkajian dietetik dan pola makan berdasarkan anamnesis diet dan pola makan.
- Penentuan kebutuhan gizi sesuai keadaan pasien.
- Penentuan bentuk pembelian bahan makanan, pemilihan bahan makanan jumlah pemberian serta cara pengolahan bahan makanan.
- Penyelenggaraan evaluasi terhadap preskripsi diet yang diberikan sesuai perubahan klinis, status gizi dan status laboratorium.
- Penterjemahan preskripsi diet, penyediaan dan pengolahan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien.