Menurut Sumarah,
(2009), ada tujuh gerakan-gerakan janin dalam persalinan atau gerakan kardinal
yaitu engagement, penurunan, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar,
ekspulsi.
Engangement
Engangement
pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan, sedangkan pada
multigravida dapat terjadi pada awal persalinan. Masuknya kepala akan mengalami
kesulitan bila saat masuk ke dalam panggul dengan sutura sagitalis dalam
anteroposterior. Jika kapala masuk ke dalam pintu atas panggul dengan sutura
sagitalis melintang di jalan lahir, tulang parietal kanan dan kiri sama tinggi,
maka keadaan ini disebut sinklitismus. Kepala pada saat melewati pintu atas
panggul dapat juga dalam keadaan dimana sutura sagitalis lebih dekat ke
promontorium atau ke sympisis maka hal ini di sebut Asinklitismus.
Ada dua macam asinklitismus.
Asinklitismus posterior dan asinklitismus anterior.
- Asinklitismus Posterior --- yaitu keadaan bila sutura sagitalis mendekati symfisis dan tulang parietal belakang lebih rendah dari pada tulang parietal depan. Terjadi karena tulang parietal depan tertahan oleh simfisis pubis sedangkan tulang parietal belakang dapat turun dengan mudah karena adanya lengkung sakrum yang luas.
- Asinklitismus Anterior --- yaitu keadaan bila sutura sagitalis mendekati promontorium dan tulang parietal depan lebih rendah dari pada tulang parietal belakang.
Penurunan
Penurunan
diakibatkan oleh kekuatan kontraksi rahim, kekuatan mengejan dari ibu, dan gaya
berat kalau pasien dalam posisi tegak. Berbagai tingkat penurunan janin terjadi
sebelum permulaan persalinan pada primigravida dan selama Kala I pada
primigravida dan multigravida. Penurunan semakin berlanjut sampai janin
dilahirkan, gerakan yang lain akan membantunya.
Fleksi
Fleksi
sebagian terjadi sebelum persalinan sebagai akibat tonus otot alami janin.
Selama penurunan, tahanan dari serviks, dinding pelvis, dan lantai pelvis
menyebabkan fleksi lebih jauh pada tulang leher bayi sehingga dagu bayi
mendekati dadanya. Pada posisi oksipitoanterior, efek fleksi adalah untuk
mengubah presentasi diameter dari oksipitofrontal menjadi suboksipitoposterior
yang lebih kecil. Pada posisi oksipitoposterior, fleksi lengkap mengkin tidak
terjadi, mengakibatkan presentasi diameter yang lebih besar, yang dapat
menimbulkan persalinan yang lebih lama.
Putaran Paksi Dalam
Pada
posisi oksipitoanterior, kapala janin, yang memasuki pelvis dalam diameter
melintang atau miring, berputar, sehingga oksipito kembali ke anterior ke arah
simfisis pubis. Putaran paksi dalam mungkin terjadi karena kepala janin bertemu
penyangga otot pada dasar pelvis. Ini sering tidak tercapai sebelum bagian yang
berpresentasi telah tercapai sebelum bagian yang berpresentasi telah mencapai
tingkat spina iskhiadika sehingga terjadilah engagement. Pada posisi
oksipitoposterior, kepala janin dapat memutar ke posterior sehingga oksiput
berbalik ke arah lubang sakrum. Pilihan lainnya, kepala janin dapat memutar lebih
dari 90 derajat menempatkan oksiput di bawah simfisis pelvis sehingga berubah
ke posisi oksipitoanterior. Sekitar 75% dari janin yang memulai persalinan pada
posisi oksipitoposterior memutar ke posisi oksipitoanterior selama fleksi dan
penurunan. Bagaimanapun, sutura sagital biasanya berorientasi pada poros
anteriorposterior dari pelvis.
Ekstensi
Kepala
yang difleksikan pada posisi oksipitoanterior terus menurun di dalam pelvis.
Karena pintu bawah vagina mengarah ke atas dan ke depan, ekstensi harus terjadi
sebelum kepala dapat melintasinya. Sementara kepala melanjutkan penurunannya,
terdapat penonjolan pada perineum yang diikuti dengan keluarnya puncak kepala.
Puncak kepala terjadi bila diameter terbesar dari kepala janin dikelilingi oleh
cincin vulva. Suatu insisi pada perineum (episotomi) dapat membantu mengurangi
tegangan perineum disamping untuk mencegah perebakan dan perentangan jaringan
perineum. Kepala dilahirkan dengan ekstensi yang cepat sambil oksiput,
sinsiput, hidung, mulut, dan dagu melewati perineum.
Pada
posisi oksipitoposterior, kepala dilahirkan oleh kombinasi ekstensi dan fleksi.
Pada saat munculnya puncak kepala, pelvis tulang posterior dan penyangga otot
diusahakan berfleksi lebih jauh. Dahi, sinsiput, dan oksiput dilahirkan semantara
janin mendekati dada. Sesudah itu, oksiput jatuh kembali saat kepala
berekstensi, sementara hidung, mulut, dan dagu dilahirkan.
Putaran Paksi Luar
Pada
posisi oksipitoanterior dan oksipitoposterior, kepala yang dilahirkan sekarang
kembali ke posisi semula pada saat engagement untuk menyebariskan dengan
punggung dan bahu janin. Putaran paksi kepala lebih jauh dapat terjadi
sementara bahu menjalani putaran paksi dalam untuk menyebariskan bahu itu di
bagian anteriorposterior di dalam pelvis.
Ekspulsi (Pengeluaran)
Setelah
putaran paksi luar dari kepala, bahu anterior lahir dibawah simfisis pubis,
diikuti oleh bahu posterior di atas tubuh perineum, kemudian seluruh tubuh
anak.
Tags
Psikologi Gender