Manfaat transfusi darah adalah:
- Menambah jumlah darah yang beredar dalam badan orang yang sakit, yang darahnya berkurang karena sesuatu sebab misalnya operasi atau perdarahan sewaktu melahirkan, kecelakaan.
- Menambah kemampuan darah dalam badan si sakit untuk membawa zat asam atau O2, misalnya untuk penyakit-penyakit dimana sel-sel darahnya tidak berfungsi dengan baik, sehingga sel-sel darah itu cepat pecah dalam badan sendiri dan kemampuan darah untuk mengolah zat asam jadi berkurang. Disini jumlah CC darah penderita sama saja dengan orang biasa, tetapi kalau darahnya ada 5 liter, yang berfungsi baik hanya 3 liter.
Transfusi
darah adalah suatu cara membantu pengobatan dan transfusi darah tidak bisa
berdiri sendiri, jadi membantu cara pengobatan yang sudah ada. Suatu Kekhususan
dari transfusi darah adalah sumber untuk darah itu terbatas. Sumber darah
adalah tubuh manusia sendiri, dan tidak semua orang bisa menjadi donor, dan
darah tidak dapat dibuat secara synthetis. Penentuan pasien yang akan diberi
transfusi darah harus tepat dan diyakini benar-benar bahwa transfusi darah akan
menolong sisakit.
Ukuran
orang-orang yang menderita Thalasemia, yaitu penyakit darah dimana sel-sel
darahnya tidak bisa hidup sepanjang waktu yang normal, penghancuran sel
darahnya lebih cepat, sedangkan tubuh tidak bisa mengikuti pembuatan sel darah
lebih cepat, sehingga pada umur tertentu terjadi kekurangan darah, untuk ini
harus diberi transfusi darah sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya penderita ini
akan meninggal pada usia muda / sebelum berusia 10 tahun.
Bahaya
transfusi darah diberikan kepada orang yang tidak kehilangan darah, misalnya
untuk penderita Thalasemia tadi, ialah terjadinya penimbunan zat besi. Satu
liter darah mengandung 50 mg zat besi. Tubuh kita hanya mampu mengeluarkan
kelebihan itu sebanyak 1 mg perhari. Jadi dapat terjadi kelebihan zat besi di
dalam tubuhnya, yang memerlukan pengobatan tersendiri (Haemosiderosis).
Transfusi darah bukanlah pekerjaan yang tanpa resiko. Pada saat sekarang telah
dipikirkan efisiensi penggunaan darah, yaitu darah tidak diberikan secara
keseluruhan kepada orang sakit, tetapi apa yang dibutuhkan saja. Misalnya
apabila yang dibutuhkan hanya sel darah merah, maka yang diberi hanya sel darah
merahnya saja.
Darah
umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna merah dan tidak
transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai sebagai sistem
pembuluh darah. Uraian yang demikian tentang darah lebih bersifat deskriptif,
hanya menyebutkan apa yang dilihat, dari pada bersifat definitif, yang bersifat menguraikan secara analitis
tetapi ringkas tentang hakikat sesuatu yang didefinisikan tersebut. Batasan
yang tepat bahwa defenisi Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan
jaringan tubuh lain,berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem
tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor
berbagai bahan serta fungsi homeostasis.Gandasoebrata.R (1995).
Penggolongan
darah sebagai suatu jaringan didasarkan atas defenisi jaringan, yaitu
sekelompok sel atau beberapa jenis sel, yang mempunyai bentuk yang sama dan
menjalankan fungsi tertentu. Hanya saja, berbeda dengan jaringan lain,sel-sel
yang terdapat dalam darah dan dinamai sebagai sel-sel darah tidaklah terikat
satu sama lain membentuk suatu struktur yang bernama organ, melainkan berada
dalam keadaan suspensi dalam suatu cairan. Dengan demikian, darah dapat dibagi
2 bagian besar. Bagian pertama adalah unsur yang berbentuk atau figuratif, yang
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bagian kedua adalah unsur tidak berbentuk
atau non-figuratif. Dinamakan demikian karna bagian ini tidak dapat dilihat
secara kasat mata dengan bantuan alat apapun. Kehadiran unsur ini hanya dapat
diketahui secara kimia. Dengan demikian dapatlah dikatakan,bahwa bagian ini
terdiri atas berbagai bahan yang terlarut di dalam cairan darah.
Tags
Darah dan Jantung