Dalam
keadaan normal, sel darah merah berbentuk cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 7.2 μm tanpa memiliki
inti, cekung pada kedua sisinya, dilihat dari samping seperti 2 (dua) buah
bulan sabit yang bertolak belakang, kalau dilihat satu persatu berwarna kuning
tua pucat, tetapi dalam jumlah besar seperti kelihatan merah dan memberi warna
pada darah. Struktur sel darah merah terdiri atas pembungkus luar atau stroma,
berisi massa hemoglobin (HB). Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat
besi, yang mempunyai afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen
tersebut membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah, melalui fungsi ini
maka oksigen di bawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan lain. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino, juga
memerlukan zat besi (Pearce, 1979).
Sel darah
merah yang berukuran kurang dari 6 μm dinamakan sel mikrosit dan yang berukuran
lebih dari normal (9 μm - 12 μm) dinamakan sel makrosit. Komposisi molekuler
sel darah merah menunjukkan bahwa lebih dari separuhnya terdiri dari air (60%)
dan sisanya berbentuk substansi padat. Secara keseluruhan isi sel darah merah
merupakan substansi koloidal yang homogen, sehingga sel ini bersifat elastis
dan lunak. Sel darah merah dibatasi oleh membran plasma yang bersifat
semipermeable dan berfungsi untuk mencegah agar koloid yang dikandungnya tetap
di dalam. Tekanan osmosis di luar sel darah merah haruslah sama dengan tekanan
di dalam sel darah merah agar terdapat keseimbangan. Apabila sel darah merah
dimasukkan ke dalam larutan hipertonis maka air dalam sel darah merah akan
mengalir ke luar yang akan berakibat bentuk sel darah merah menjadi berkerut
seperti berduri (sel burr). Sebaliknya, apabila sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, maka air akan masuk ke dalam sel darah merah sehingga
sel darah merah menggembung sampai dapat pecah. Peristiwa tersebut dinamakan
hemolisis yang ditandai dengan merahnya larutan oleh karena keluarnya
hemoglobin (Subowo, 2002).
Membran
plasma pada sel darah merah dapat mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat
melakukan fungsi yang diembannya. Jenis kerusakan dapat beraneka ragam, dapat
karena tusukan, robek, putus, terkena senyawa kimia, dan sebagainya. Membran
plasma berfungsi untuk menyelubungi sebuah sel dan membatasi keberadaan sebuah
sel, juga memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan
lingkungannya serta sebagai filter untuk memilih dan memilah-milah bahan-bahan
yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di
dalam sel (Subowo, 2002).
Tags
Darah dan Jantung