Beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin adalah sebagai berikut:
Kecukupan Besi dalam Tubuh
Menurut
Parakkasi, Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi besi
akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan
hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil dalam
memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara pernafasan, sitokrom, dan komponen
lain pada sistem enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan
peroksidase. Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan
mioglobin dalam sel otot. Kandungan ± 0,004 % berat tubuh (60-70%) terdapat
dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin di dalam hati, hemosiderin di
dalam limpa dan sumsum tulang (Zarianis, 2006).
Kurang
lebih 4% besi di dalam tubuh berada sebagai mioglobin dan senyawa- senyawa besi
sebagai enzim oksidatif seperti sitokrom dan flavoprotein. Walaupun jumlahnya
sangat kecil namun mempunyai peranan yang sangat penting. Mioglobin ikut dalam
transportasi oksigen menerobos sel-sel membran masuk kedalam sel-sel otot.
Sitokrom, flavoprotein, dan senyawa-senyawa mitokondria yang mengandung besi
lainnya, memegang peranan penting dalam proses oksidasi menghasilkan Adenosin
Tri Phosphat (ATP) yang merupakan molekul berenergi tinggi. Sehingga apabila
tubuh mengalami anemia gizi besi maka terjadi penurunan kemampuan bekerja. Pada
anak sekolah berdampak pada peningkatan absen sekolah dan penurunan prestasi
belajar (WHO dalam Zarianis, 2006).
Menurut
Kartono J dan Soekatri M, Kecukupan besi yang direkomendasikan adalah jumlah
minimum besi yang berasal dari makanan yang dapat menyediakan cukup besi untuk
setiap individu yang sehat pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar
kemungkinan anemia kekurangan besi (Zarianis, 2006).
Metabolisme Besi dalam Tubuh
Menurut
Wirakusumah, Besi yang terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat berjumlah
lebih dari 4 gram. Besi tersebut berada di dalam sel-sel darah merah atau
hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg), phorphyrin cytochrome, hati,
limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu
bagian fungsional yang dipakai untuk keperluan metabolik dan bagian yang
merupakan cadangan.
Hemoglobin,
mioglobin, sitokrom, serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besi fungsional
dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan besi cadangan apabila
dibutuhkan untuk fungsi-fungsi fisiologis dan jumlahnya 5-25 mg/kg berat badan.
Ferritin dan hemosiderin adalah bentuk besi cadangan yang biasanya terdapat
dalam hati, limpa dan sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari
proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran
(Zarianis, 2006).
Tags
Darah dan Jantung