Cara penyebaran HIV AIDS terdiri dari beberapa macam. Penularan dan penyebaran penyakit HIV AIDS saat ini sangat memprihatinkan, bukan hanya karena virus HIV AIDS belum ditemukan obatnya, tetapi penyebarannya yang kian pesat, sehingga menimbulkan kekhawatiran pada beberapa Negara.
Secara umum, Virus HIV AIDS menular melalui enam cara penularan, yaitu:
Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS
Hubungan seksual secara vaginal, anal dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan bisa menularkan HIV. Selama hubungan seksual berlangsung, air mani, cairan vagina dan darah daoat mengenai selaput lender vagina, penis, dubur atau mulut sehingga HIV yang terdapat dalam cairan tersebut masuk ke aliran darah. Selama berhubungan juga bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur dan mulut yang bisa menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan seksual (Syaiful dalam Nursalam dan Kurniawati, 2007).
Ibu pada bayinya
Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in utero). Berdasarkan laporan CDC Amerika, prevalensi penularan HV dari ibu ke bayi adalah 0,01% sampai 0,7%. Ibu yang baru terinfeksi HIV dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20% sampai 35%, sedangkan kalau gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya mencapai 50%. Penularan juga terjadi selama proses persalinan melalui tranfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama proses melahirkan, semakin besar resiko penularan. Transmisi lain terjadi selama periode postpartum melalui ASI. Resiko bayi tertular melalui ASI dari ibu yang positif sekirat 10% (Nursalam dan Kurniawati, 2007).
Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS
Sangat cepat penularan HIV karena virus langsung masuh ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
Alat pemeriksaan kandungan seperti speculum, tenakulum, dan alat-alat lain yang menyentuh darah, cairan vagina atau air mani yang terinfeksi HIV, dan langsung digunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi bisa menularkan HIV.
Alat-alat untuk menoreh kulit
Alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet, menyunat seseorang, membuat tato, memotong rambut, dan sebagainya bisa menularkan HIV sebab alat tersebut mungkin dipakai tanpa disterilkan terlebih dahulu (Nursalam dan Kurniawati, 2007).