Proteinuria pada ibu hamil adalah adanya protein dalam urine dalam konsentrasi lebih besar dari 0,3 gr/liter urine 24 jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 gr/liter. Pada kumpulan urine secara acak pada 2 atau lebih kesempatan sekurang-kurangnya dengan beda waktu 6 jam. Contoh urine harus bersih, sebaiknya urine midstream atau yang diambil melalui kateter.
Arti Klinik Proteinuria pada Ibu Hamil
Protein dalam urine normal sangat kecil, yaitu kurang dari 100 mg protein/hari, 2/3 dari jumlah tersebut adalah protein yang dikeluarkan dari tubulus. Biasanya protein yang melebihi batas lebih dari 150 mg protein / hari sudah tidak normal, ini dapat dijumpai pada kerusakan-kerusakan membrane kapiler glomerulus, atau karena gangguan mekanisme reabsorbsi tubulus atau kerusakan pada kedua mekanisme tersebut.
Macam-macam Proteinuria pada Ibu Hamil
Fungsional Proteinuria
Disebabkan oleh karena kerja ekspose dengan udara yang sangat dingin, otot-otot yang bekerja keras yang akan menghilang setelah istirahat. Pada kehamilan disebut ostortatik atau postural proteinuria.
Organik Proteinuria
Prerenal proteinuria
Dikarenakan penyakit yang umum terjadi dan merupakan indikator penyakit ginjal, misalnya, keracunan obat atau bahan kimia seperti Hg dan Pb. Karena peningkatan permeabilitas glomerulus, seperti keadaan-keadaan hipertensi esensial dan preeklamsia pada kehamilan, pada proteinuria jenis prerenal sejati, tanpa kerusakan ginjal tetapi apabila berkepanjangan dengan sendirinya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Renal proteinuria
Terjadi karena peradangan (nephritis), proses degenerasi ginjal (nephrosis), infark pada ginjal, TBC dan infeksi ginjal.
Pasca Renal Proteinuria
Proteinuria yang berasal dari pasca renal selalu berhubungan dengan sel-sel dan mineral ditemukan pada infeksi berat, kapus urinarius bagian bawah dan disertai dengan hematuri bila pelvis ginjal atau ureter dirangsang oleh sesuatu atau ada penyakit keganasan setempat.(Soedarto, 2002
Proteinurie dalam kehamilan trimester II
Gangguan kesehatan yang umum selama kehamilan adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Gejala ini muncul dengan berbagai cara, insiden ini berkisar antara 5 sampai 10 persen. Hipertensi selama kehamilan tidak seperti hipertensi yang terjadi pada umumnya, tetapi mempunyai kaitan dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi baik pada janin maupun ibunya. Pada hipertensi kehamilan ini terjadi peningkatan tekanan darah setelah 20 minggu kehamilan untuk tekanan sistol 140 mmHg, diastol 90 mmHg. Pada saat inilah timbul gejala spesifik yang hanya muncul selama kehamilan (preeklamsi) dan disertai hipertensi kronik.
Apabila ditemukan gejala atau tanda seperti ini perlu dilakukan tindakan sebagai berikut:
- Riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik termasuk tekanan darah dan pembuluh mata.
- Tes laboratorium (Pemeriksaan protein urin, Hemoglobin dan hematokrit, Hitung trombosit, jika trombosit kurang dari 100000 sel/mm programkan pemeriksaan PT (waktu protombin) dan PTT (waktu protombin parsial)),
- Tes fungsi hati
- Tes fungsi ginjal.
Apabila tekanan darah terus meningkat, proteinuria berlanjut, pemeriksaan laboratorium mengindikasikan terdeteksinya suatu penyakit dan di anjurkan melakukan perawatan di Rumah Sakit hingga persalinan (Helen Varney,2007).
Tags
Kehamilan