Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga mengalami perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat di bagi dengan melihat waktu kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan Trimester III.
Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I, Trimester II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri.
Trimester I
- Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
- Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
- Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
- Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
- Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
- Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
- Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
- Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
Trimester II
- Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
- Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
- Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
- Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
- Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
- Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.
Trimester III
- Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
- Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
- Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
- Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
- Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
- Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
Pengaruh Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Terhadap Janin yang Dikandung
- Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester 1 maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
- Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran prematur dan tidak berkembangnya janin (Shinto,2009).
- Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bisa merasakan kondisi psikologis ibunya.
- Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bisa membuat pertumbuhan janin optimal.
Kiat untuk Menghadapi Kondisi Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
- Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
- Komunikasi dengan suami segala hal yang di alami oleh ibu hamil, agar terjadi saling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
- Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up kehamilan.
- Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
- Tetap menjaga penampilan
- Kurangi kegiatan yang bisa membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
- Dengarkan music agar lebih rileks menghadapi setiap perubahan yang ada.
- Senam hamil kemungkinan besar dapat membantu ibu hamil menormalkan perubahan psikologis.
- Latihan pernapasan yang teratur untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan.
Tags
Kehamilan