Pengertian garam beryodium adalah unsur kimiawi yang digunakan untuk kelenjar thyroid untuk membuat hormone yang mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan unsur yodium dalam tubuh akan menimbulkan berbagai efek negative terhadap kesehatan (jurnal GAKY, 2005).
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan (Depkes R.I, 2000).
Fungsi utama hormon-hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Disamping itu kedua hormon ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta funfsi otot dan saraf (Almatzier, 2001).
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia. Di antaranya keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja.Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh. Kandungan yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid, dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan darah. Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dapat dilakukan dengan menggunakan garam beryodium dalam kehidupan sehari-hari. Agar yodium yang terkandung di dalam tidak hilang saat pemasakan, dianjurkan penambahan dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin (www.Indomedia. Com).
Sumber Garam Beryodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang, serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium. Semakin sedikit pula kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang tumbuh di daerah tersebut termasuk rumput yang dimakan hewan sedikit sekali atau tidak mengandung iodium. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium. Fortifikasi garam dengan iodium sudah diwajibkan di Indonesia (Almatzier, 2001).
Akibat Kekurangan Garam Beryodium
Pada kekurangan yodium, konsentrasi hormon tiroid menurunkan dan hormon perangsang tiroid atau TSH meningkatkan agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tsb. Bila pembesaran ini menampak dinamakan Gondok sederhana.
Gondok dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) dari satu sisi dan pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala kekurangan iodium adalah malas, dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme.kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah (Almatzier, 2001).
Angka kecupan Iodium
Kebutuhan iodium sekitar 1-2 µg per kg berat badan. Angka kecukupan Gizi untuk iodium menurut widya Karya adalah sebagai berikut:
Golongan | Kebutuhan yodium |
Bayi | 50-70 µg/hr |
Balita dan anak sekolah | 70-120 µg/hr |
Remaja dan dewasa | 150 µg/hr |
Ibu hamil | + 25 µg/hr |
Ibu menyusui | + 50 µg/hr |
(Sunita Almatzier, 2001)
Kelompok rentan pada masalah GAKY(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium):
- Pada ibu hamil akan berdampak keguguran jika kekurangan iodium
- Pada janin berdampak lahir mati, cacat bawaan, meningkatkan kematian perianatal, meningkatkan kematian bayi, kretin neurologi, cebol, kelainan fungsi psikomotor
- Pada Neonatus berdampak pada gondok neonatus, Hipotiroidi neonates
- Pada anak dan remaja berdampak pada gondok, gangguan pertumbuhan fungsi fisik dan mental
- Pada Dewasa berdampak pada Hipotiroidi, gangguan fungsi mental (Depkes RI, 2000)
Tags
Gizi dan Nutrisi