Pembagian dan batasan usia remaja di kemukakan oleh para ahli untuk memudahkan pengklasifikasian usia perkembangan dan pertumbuhan dilihat dari umur kornologis seseorang. Anggapan bahwa, semakin bertambah umur, semakin terjadi differensiasi dalam usia perkembangan. Batasan usia perkembangan oleh para ahli sangat beragam dalam membagi usia remaja.
Santrock (2003) membagi masa remaja menjadi dua fase yaitu yang disebut “masa remaja awal” atau “pre adolence” yang berkisar antara 12-15 tahun dan “masa remaja akhir” atau “late adolensence” antara usia 15-18 tahun.
Pembagian dan batasan usia remaja di kemukakan Gilmer dalam Sulaeman (1995) sebagai berikut:
- Pre adolesen, yaitu antara usia 10-13 tahun
- Masa adolesen awal, yaitu antara usia 13-17 tahun
- Masa adolesen akhir, dari usia 18-21 tahun
Ini berlaku untuk laki-laki yang biasanya mencapai kematangan yang lebih lambat dari pada gadis-gadis, sedangkan untuk wanita yang biasanya matang lebih cepat pembagiannya adalah:
- re adolesen datang pada usia 10 dan 11 tahun
- Masa adolesen awal antara usia 12-16 tahun
- Masa adolosen akhir antara 17-21 tahun
Sementara itu pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) mengatakan bahwa secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini mulai meninggalkan perannya sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua.
Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru. Teman sebaya memiliki peran yang penting. Pada masa ini remaja juga mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar membuat keputusan sendiri dan selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.
Masa remaja akhir (19-21 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan diterima orang dewasa.
Tags
Perkembangan Remaja