Hubungan seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja di latar belakangi oleh motif-motif tertentu. Tentunya bahwa, dorongan seksual yang tidak terkendali pada masa remaja di tambah lagi dengan peristiwa-peristiwa psikologis yang melatar belakanginya. Hal ini akan menambah kasus hubungan seksual pranikah pada remaja.
Hajcak & Garwood (dalam Dacey & Kenny, 1997) menyebutkan beberapa motif yang digunakan oleh remaja untuk melakukan perilaku seksual, yaitu:
Menegaskan peran maskulin dan feminin
Bagi sebagian remaja, melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan, merupakan bukti bahwa identitas seksualnya utuh.
Mendapatkan kasih sayang
Beberapa aspek dari perilaku seksual termasuk di dalamnya kontak fisik sebagai bentuk kasih sayang, seperti memeluk, membelai dan mencium. Bagi remaja yang hanya sedikit memperoleh bentuk afeksi ini, maka hubungan seks yang dilakukan setimpal dengan afeksi yang mereka dapatkan.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap orang tua atau figur otoritas lainnya
Konflik yang dialami dengan orang tua atau figur otoritas lainnya, membuat remaja menggunakan seks sebagai bentuk pemberontakan, bahkan sampai pada terjadinya kehamilan.
Meraih harga diri yang lebih tinggi
Ada remaja yang menganggap jika ada orang yang bersedia berhubungan seks dengannya, maka ia akan memperoleh rasa hormat dan penghargaan dari orang lain.
Sebagai bentuk balas dendam atau untuk menghina seseorang
Seks dapat digunakan untuk menyakiti perasaan orang lain, misalnya mantan pacar. Pada kasus yang ekstrim, hubungan yang dilakukan bertujuan untuk memperkosa pasangan sebagai bentuk penghinaan untuknya.
Melampiaskan kemarahan
Perilaku seksual merupakan sarana melampiaskan emosi yang ada, termasuk rasa marah yang dirasakan. Remaja umumnya melakukan masturbasi dengan tujuan ini.
Menghilangkan rasa bosan
Masturbasi umumnya dilakukan untuk menghilangkan kebosanan yang dirasakan remaja.
Membuktikan kesetiaan pasangan
Beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual bukan atas keinginan mereka sendiri tapi lebih dikarenakan ketakutan akan ditinggalkan oleh pasangan bila mereka tidak bersedia melakukannya.
Motif-motif hubungan seksual pada remaja diatas merupakan faktor pemicu dan pendorong, dimana pada masa remaja perkembangan organ seksual dan hasrat seksual menjadi tidak terkendali. Dengan adanya motif tertentu, akan membuat remaja melakukan hubungan seksual pranikah, disamping untuk mendapatkan kepuasan, juga untuk mendapatkan keinginan yang dilandasi motif melakukan hubungan seksual.
Tags
Perilaku Seksual