Membimbing kreativitas anak adalah tugas dan tanggung jawab utama orangtua. Cara membimbing kreativitas anak harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan anak dengan anak itu sendiri. Jadi cara membimbing kreativitas anak membutuhkan orangtua dan pengasuh yang cerdas dan kreatif melihat situasi dan kondisi anak.
Menurut Santrock (2007), cara membimbing kreativitas anak adalah sebagai berikut:
Membuat anak terlibat dalam brainstorming dan memunculkan sebanyak mungkin ide
Brainstorming adalah suatu teknik dimana anak diajak terlibat untuk memunculkan ide-ide kreatif yang baru dalam sebuah kelompok, menyoroti ide-ide orang lain, dan mengatakan secara praktis apapun yang muncul dalam pikiran. Akan tetapi, banyak anak lebih kreatif jika bekerja sendiri. Sebuah riset modern tentang brainstorming menyimpulkan bahwa bagi banyak individu, bekerja seorang diri dapat memunculkan lebih banyak ide yang lebih baik dibandingkan ketika bekerja dalam kelompok. Satu alasan untuk hal ini bahwa dalam kelompok, beberapa individu akan bermalas-malasan sedangkan yang lain memikirkan hampir semua pemikiran kreatif tersebut. Meskipun demikian, tetap ada banyak keuntungan dalam brainstorming, seperti dalam pembentukan tim yang penggunaan brainstorming ini.
Anak-anak lazimnya diminta untuk tidak mengkritik ide-ide orang lain setidaknya sampai sesi brainstorming selesai. Dalam kelompok ataupun perseorangan, strategi kreativitas yang baik adalah memunculkan sebanyak mungkin ide-ide baru. Semakin banyak ide- ide baru yang dimunculkan anak, semakin baik kesempatan mereka dalam menciptakan sesuatu yang unik. Anak-anak kreatif tidak takut gagal atau melakukan sesuatu yang salah.
Menyediakan lingkungan yang menstimulasi kreativitas anak
Banyak suasana lingkungan memelihara munculnya kreativitas, namun banyak pula yang menekannya. Orang-orang yang mendorong kreativitas anak seringkali bertumpu pada keingintahuan alami anak. Mereka menyediakan latihan-latihan dan aktivitas yang menstimulasi anak untuk menemukan pemecahan-pemecahan mendalam terhadap masalah, alih-alih menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban hafalan.
Jangan mengontrol secara berlebihan
Apabila dalam Santrock mengatakan, bahwa memberitahu anak bagaimana melakukan sesuatu secara tepat atau persis akan membuat anak merasa bahwa keaslian adalah kesalahan dan eksplorasi berarti membuang-buang waktu. Orang dewasa dapat mengurangi tindakan merusak keingintahuan alami anak jika mereka membiarkan anak memilih minat-minat mereka sendiri dan mendukung minat tersebut. Ketika anak berada dalam pengawasan yang konstan, kreativitas mereka beresiko menyusut dan semangat petualangan mereka menurun.
Mendorong motivasi internal
Penggunaan hadiah yang berlebihan seperti medali, atau mainan dapat melumpuhkan kreativitas dengan meruntuhkan kepuasan intrinsik yang diperoleh anak dari berkreasi. Motivasi yang menggerakkan anak kreatif berupa kepuasan yang muncul dari hasil kerja itu sendiri. Kompetisi memperebutkan hadiah dan evaluasi formal seringkali melumpuhkan intrinsik dan kreativitas.
Kenalkan anak dengan orang-orang kreatif
Pikirkan tentang identitas orang-orang paling kreatif di komunitas anda. Guru-guru dapat mengundang orang-orang ini ke kelas dan meminta mereka mendiskripsikan apa yang membantu mereka menjadi kreatif atau mendemonstrasikan keahlian kreatif mereka. Penulis, penyair, musisi, ilmuwan, dan beragam tokoh kreatif yang lain dapat memberikan dukungan dan hasil karya mereka kelas, mengubah ruang kelas menjadi arena menstimulasi kreativitas anak.
Tags
Kreativitas