Saat ini, banyak metode yang bisa dipilih untuk terapi autis, mulai dari terapi tingkah laku, terapi pengobatan, ataupun terapi diet makanan. Terapi anak autis merupakan sebuah keharusan untuk mengurangi gejala-gejala autis di kemudian hari. Anak autis yang mendapatkan terapi yang tepat, kemungkinan akan sembuh dan menghilangkan gejala-gejala perilaku yang negatif.
Anak-anak yang mengalami gangguan autis dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan gangguan yang dialaminya. Terapi autis antara lain:
Terapi Wicara
Terapi wicara ini berguna untuk melatih suara dan melancarkan otot-otot mulut sehingga dapat melatih anak berbicara lebih baik.
Contoh: memijat pipi, metode sikat khusus lidah, dan latihan suara.
Terapi untuk melatih motorik halus
Terapi ini untuk melatih kepekaan tangan dan melatih otot tangan.
Contoh: pemijatan tangan, memasukan campuran terigu dengan air kemudian anak dilatih untuk meremas campuran terigu tersebut.
Terapi Bermain
Terapi bermain ini untuk melatih mengajarkan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, teman-teman, dan benda-benda disekelilingnya.
Contoh: melatih anak untuk menyebutkan nama tempat, nama teman-teman/orang-orang disekelilingnya dan memyebutkan nama-nama benda.
Terapi medikamentosa/obat-obatan/drug therapy
Terapi obat/medikamentosa pada dasarnya untuk menenangkan anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang. Pemberian obat ini dimaksudkan untuk mengurangi gejala-gejala autis yang negatif.
Terapi Visual
Terapi visual berguna untuk melatih anak mengingat benda-benda dalam bentuk gambar.
Contoh: terapi ini bisa dilakukan seperti bermain, jadi orangtua memperlihatkan suatu gambar lalu menyuruh anaknya untuk mengikutinya.
Terapi melalui makan/diet therapy
Terapi makanan/diet makanan adalah sebuah keharusan untuk mencegah/mengurangi tingkat gangguan autis. Biasanya anak yang mengalami gangguan autis, peka terhadap makanan tertentu, misalnya makanan yang banyak mengandung protein.
Contoh: mengurangi makanan yang banyak mengandung bahan terigu, gula, coklat.
Terapi melatih motorik kasar
Untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak autis seperti pendengaran, penglihatan, perabaan.
Contoh: melatih anak untuk melompat, naik turun tangga dan berenang.
Terapi pendengaran
Terapi pendengaran untuk melatih kepekaan pendengaran anak autis agar lebih sempurna.
Contoh: terapi ini bisa dilakukan dengan menyebutkan kata- kata, dengan bantuan alat yang dipukul, atau dengan alat musik.
Terapi pembuangan racun
Untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak mulai dari keracunan logam berat (mercury), dan zat-zat dalam tubuh anak yang mengakibatkan anak mengalami gangguan autis. Terapi ini hanya dapat dilakukan oleh dokter dan pihak-pihak yang berwenang.
Terapi dengan menggunakan air
Terapi ini membantu anak autis untuk melepaskan energi yang berlebihan pada diri anak melalui aktivitas di air.
Contoh: bermain dengan air seperti memindahkan air dari satu ember ke ember yang lainnya, atau mengajak anak sesekali untuk berenang.
Terapi Musik
Terapi musik pada anak autis untuk melatih pendengaran anak, menekan emosi, melatih kontak mata dan konsentrasi dan mengingat nada-nadanya.
Contoh: bermain piano, gitar atau alat musik lainnya.
Masih banyak jenis terapi autis yang lain. Terapi autis harus disesuaikan dengan jenis kebutuhan anak autis. Terapi yang dipilih harus di lakukan pengukuran, apakah terapi yang dipilih efektif atau tidak. Tetapi bisa saja terapi autis bisa diterapkan beberapa jenis terapi sekaligus karena biasanya terapi autis saling mendukung.
Tags
Autisme