Segmentasi pasar dapat dirumuskan sebagai suatu proses dimana pemasar menempatkan kelompok pasar yang berbeda kedalam suatu kelompok yang memiliki kesamaan. Tujuan dari segmentasi pasar adalah mengembangkan keunikan terhadap program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar. Tindakan ini diambil dalam rangka memenuhi harapan konsumen yang menginginkan sesuatu yang unik dibandungkan yang sudah ada. Segmentasi pasar sangat membantu para produsen untuk menciptakan suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi sasarannya.
Manfaat dalam melakukan segmentasi pasar menurut Kotler (2000):
- Dapat diperoleh posisi bersaing yang lebih baik bagi produk yang bersangkutan.
- Guna mendapatkan posisi yang lebih efektif dan lebih menarik dalam pasar yang terbatas.
- Memisahkan dua atau lebih merek perusahaan yang sama untuk meminimisasi kanibalisasi.
- Mengidentifikasi knsumen baru yang potensial.
- Meningkatkan kemampuan strategi pemasaran.
Variabel-Variabel yang Dipergunakan Dalam Segmentasi Pasar
- Variabel Geografi --- Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografi seperti negara, kota atau kompleks perumahan.
- Variabel Demografi --- Segmentasi demografi membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, agama, ras, pendidikan dan kebangsaan. Variabel demografi lebih mudah diukur dibandingkan dengan variabel lain. Bahkan apabila segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain seperti kepribadian atau tingkah laku, karakteristik demografi pasti diketahui agar dapat mengetahui besar pasar, sasaran dan untuk menjangkaunya secara efisisen.
- Segmentasi Berdasarkan Manfaat dan Perilaku --- Kegiatan segmentasi pasar dapat juga dilakukan melalui segmen manfaat dan perilaku. Segmentasi manfaat berarti pemasar berusaha mengetahui kebutuhan konsumen dan kemudian mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan itu. Pemasar menggunakan kriteria manfaat untuk menentukan potensi pasar produk baru. Pemasar dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan perilaku konsumen seperti: Merek yang digunakan, Loyalitas merek, Pengguna kategori produk dan Tingkat penggunaan produk.
Model-Model Perilaku Konsumen
Suatu model dirancang untuk bermacam-macam tujuan, secara umum terdapat dua tujuan utama dari suatu model perilaku konsumen:
- Membantu dalam pengembangan teori
- Mempermudah untuk mengetahui tentang perilaku konsumen secara tepat.
David L. Loundon dan Albert J. Della Bitta mengemukakan bahwa “suatu definisi- definisi, dan dalil-dalil yang memberikan pandangan beberapa fenomena”. Hal ini memberikan suatu sudut pandang yang berguna dalam memahami beberapa proses aktivitas.
Dengan lebih spesifik, suatu teori memiliki 4 fungsi utama:
- Deskripsi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah- langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian membeli.
- Prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang. Misalkan meramalkan merek produk yang paling diingat oleh konsumen.
- Penjelasan, yaitu mempelajari sebab-sebab dari aktivitas pembelian, seperti mempelajari mengapa konsumen sering membeli barang dengan merek yang sama. Apakah itu merupakan suatu kebiasaan ataukah karena mereka menyukai merek barang tersebut.
- Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas-aktivitas mengendalikan konsumen pada masa yang akan datang.
Secara sederhana model perilaku konsumen membentuk pola fikir yang sistematis tentang hubungan berbagai variabel. Salah satu model perilaku konsumen adalah Assael model. Dimana Assael mengungkapkan bahwa interaksi antara pemasar dengan konsumennya menimbulkan adanya proses untuk merasakan dan mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan bagaimana alternative merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang akan dibeli.
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen individual adalah, yang berupa kebutuhan, persepsi, gaya hidup, demografis, dan kepribadian. Faktor kedua menyangkut pengaruh lingkungan, yaitu komponen yang berada diluar kepribadian konsumen, misalnya teman, tetangga, dan atasan. Dan yang terakhir faktor strategi pemasaran, seperti barang yang ditawarkan, harga barang, promosi, atau distribusi.
Tags
Psikologi Konsumen