Perkembangan seksual pada remaja mengikuti usia perkembangan mereka. Bahkan, beberapa teori perkembangan mengatakan, bahwa perkembangan seksual pada remaja yang menandai bahwa seorang anak sudah memasuki masa yang baru, yaitu masa remaja.
Menurut imran (2000) masa remaja diawali oleh masa pubertas yaitu masa terjadinya perubahan – perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk t ubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ – organ seksual). Perubahan ini ditandai dengan haid atau menarche pada wanita dan mimpi basah atau polutio pada laki – laki (Hurlock, 1999).
Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja, dipengaruhi oleh berfungsinya hormon – hormon seksual (testosteron untuk laki – laki) dan progesteron & estrogen untuk wanita). Hormon – hormon inilah yang berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja (Imran, 2000). Hal ini didukung oleh pendapat monks (1999), dimana pertumbuhan kelenjar seks seseorang telah sampai pada taraf matang saat akhir masa remaja, sehingga fokus utama pada fase ini biasanya lebih diarahkan pada prilaku seksual dibandingkan pertumbuhan kelenjar seks itu sendiri.
Pada kehidupan sosial remaja, perkembangan organ reproduksi mempunyai pengaruh dalam minat remaja terhadap lawan jenis. Kematangan organ reproduksi tersebut mendorong individu melakukan hubungan sosial, baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis. Mereka berupaya mengembangkan diri melalui pergaulan dengan membentuk teman sebayanya (peer-group). Pergaulan bebas yang tak terkendali secara normatif dan etika-moral antar remaja yang berlainan jenis akan berakibat adanya hubungan seksual diluar nikah (sex pre-marital) (Dariyo, 2004).
Tags
Perilaku Seksual