Metode bunuh diri saat ini mengalami peningkatan cara-cara mengakhiri hidup. Di bandingkan dengan beberapa tahun lalu, metode bunuh diri belum begitu mengalami banyak variasi, tetapi saat ini metode bunuh diri mengalami peningkatan yang sangat banyak, baik yang tradisional, maupun yang canggih, baik yang sadis maupun yang lucu, ataupun metode bunuh diri yang konyol.
Pada dasarnya, seseorang mengambil metode bunuh diri tergantung dari individu dan ketersediaan alat untuk mendukung metode bunuh diri tersebut. Menurut Richman, ada dua fungsi dari metode bunuh diri (dalam Maris dkk., 2000). Fungsi pertama adalah sebagai sebuah cara untuk melaksanakan intensi mati. Sedangkan pada fungsi yang kedua, Richman percaya bahwa metode memiliki makna khusus atau simbolisasi dari individu.
Secara umum, metode bunuh diri terdiri dari 6 kategori utama yaitu:
- Obat (memakan padatan, cairan, gas, atau uap)
- Menggantung diri (mencekik dan menyesakkan nafas)
- Senjata api dan peledak
- Menenggelamkan diri
- Melompat
- Memotong (menyayat dan menusuk)
Dari keenam metode bunuh diri di atas, metodenya dapat di variasi tergantung dari keinginan dan kreativitas seseorang yang ingin bunuh diri. Selain itu, ketersediaan alat pendukung bunuh diri sangat menentukan pemilihan metode bunuh diri.