Makanan Pendamping ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan keterampilan motorik oral. Keterampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.
Makanan pendamping ASI ini sangat penting untuk menunjang perkembangan dan asupan gizi bayi yang semakin besar, juga untuk melatih perkembangan otot-otot pencernaannya, seperti mulut dan organ-organ pencarnaan lainnya.
Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI
ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi dikarenakan pertambahan umur bayi yang diiringi pertumbuhan dan aktivitasnya yang bertambah. Selain itu ketika bayi berumur lebih dari 6 bulan, timbul perbedaan antara jumlah makanan yang diperlukan dan makanan yang dapat disediakan oleh ASI. Maka kekurangan tersebut dapat dilengkapi dari makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Selain itu pada saat bayi berumur diatas 6 bulan, syaraf dan otot di mulut bayi sudah mulai berkembang dan dapat digunakan untuk menggigit atau mengunyah. Pada umur tersebut bayi juga sudah mulai tumbuh gigi, bisa mengontrol pergerakan lidah, mulai menaruh barang di mulutnya dan tertarik untuk mencoba rasa yang baru. Ditambah lagi pencernaan bayi mulai umur 6 bulan sudah cukup baik untuk mencerna makanan (Soraya, 2006)
Jenis-jenis Makanan Pendamping ASI
- Makanan Lumat Halus, yaitu makanan yang dihancurkan dari tepung dan tampak homogen (sama/rata). Contoh: bubur susu, bubur sumsum, biskuit ditambah air panas, pepaya saring, pisang saring.
- Makanan Lumat, yaitu makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang rata. Contoh: pepaya dihaluskan dengan sendok, pisang dikerik dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang ijo saring, kentang rebus.
- Makanan Lunak, yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contoh: bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang ijo, bubur manado.
- Makanan Padat, yaitu makanan lunak yang tidak nampak air. Contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Tags
Perkembangan Bayi