Lobus Frontalis adalah salah satu lobus pada otak dari empat buah lobus. Lobus otak lainnya adalah lobus temporal, lobus oksipital, dan lobus parietalis. Lobus frontalis berhubungan dengan perilaku. Kerusakan pada area lobus frontalis akan mengakibatkan perubahan pola perilaku, emosi dan personality yang terjadi akibat kerusakan otak bagian depan ini.
Anatomi Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan sepertiga bagian dari kortek serebri manusia. Setiap bagian lobus frontalis dibagi menjadi 3 daerah, yaitu kortek motor primer, kortek premotor dan kortek prefrontal.
- Motor --- motor cortex adalah area 4. Motor cortex berfungsi untuk gerakan voluntary. Kerusakan pda daerah ini akan menyebabkan kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan.
- Premotor Premotor cortex termasuk area 6 an 8. Pada manusia, area 6 diperluas menjadi area broca. Premotor cotex berhubungan dengan kortek motor primer dan penting untuk integrasi dan program program gerakan yang berurutan.
- Prefrontal Prefrontal terbagi atas 3 area yaitu dorsolateral, lateral frontopolar cortex, dan ventrolateral prefrontal cortex. Dalam prefrontal ini terdapat 3 sirkuit yakni Sirkuidorsolateral, Sirkuit orbitofrontal, Sirkuit cingulatum.
Premotor bertugas untuk mempengaruhi gerakan, menerima proyeksi, dan berhubungan motor area untuk menggerakkan anggota tubuh, menerima proyeksi untuk gerakan mata dan mengirimnya pada area yang akan mengeksekusi kontrol gerakan mata.
Hubungan dengan prefrontal area
Dorsolateral prefrontal cortex berfungsi untuk menerima input utama dari posterior parietal area dan the superior temporal sulcus. Area lainnya berfungsi untuk menerima proyeksi dari lobus temporal dari area auditory dan visual.
Kerusakan Lobus Frontalis
- Lobus frontalis pada korteks serebri terutama mengendalikan keahlian motorik (misalnya menulis, memainkan alat musik atau mengikat tali sepatu).
- Lobus frontalis juga mengatur ekspresi wajah dan isyarat tangan.
- Daerah tertentu pada lobus frontalis bertanggungjawab terhadap aktivitas motor tertentu pada sisi tubuh yang berlawanan.
- Efek perilaku dari kerusakan lobus frontalis bervariasi, tergantung kepada ukuran dan lokasi kerusakan fisik yang terjadi.
- Kerusakan yang kecil, jika hanya mengelai satu sisi otak, biasanya tidak menyebabkan perubahan perilaku yang nyata, meskipun kadang menyebabkan kejang.
- Kerusakan luas yang mengarah ke bagian belakang lobus frontalis bisa menyebabkan apati, ceroboh, lalai dan kadang inkontinensia.
- Kerusakan luas yang mengarah ke bagian depan atau samping lobus frontalis menyebabkan perhatian penderita mudah teralihkan, kegembiraan yang berlebihan, suka menentang, kasar dan kejam; penderita mengabaikan akibat yang terjadi akibat perilakunya.