Emosi mempunyai hubungan dengan perilaku verbal kognitif. Schachter (1959, dalam Hilgard et al., 1975; Schönpflug/Schönpflug, 1983) mengedepankan kaitan antara faktor kognisi dengan keterbangkitan atau ketergugahan emosi pada individu. Dikemukakan bahwa fungsi kognitif dalam keadaan tergugah ini adalah memberikan label atau nama pada emosi yang dialami individu. Pemberian label atau nama yang tampil melalui ungkapan verbal, memungkinkan penggambaran emosi individu yang tidak terbilang banyaknya. Ungkapan verbal tersebut bisa berbentuk pernyataan langsung dan tidak langsung mengenai emosi yang dialami individu beserta intensitasnya.
Emosi juga bisa dibedakan beserta proses yang menyertainya, apakah kemunculannya singkat karena terprovokasi, atau berlangsung relatif agak lama (contohnya suasana hati atau mood). Pernyataan tidak langsung dapat berbentuk simbolisasi, yang mencerminkan emosi yang potensial ada di belakang sebuah perilaku. Pernyataan tidak langsung ini biasanya berkaitan dengan kebudayaan, dan keadaan sosial di lingkungan individu tinggal (Debus, 1977).
Mengenai jenis emosi ini, Titchener (dalam harriman, 1956) yang pada mulanya menyebutnya feeling, mengemukakan adanya 3 dimensi feeling.
Diemensi emosi/feeling menurut Titchener itu, adalah:
- agreeable-diagreeable
- exciting-subduing
- straining-relaxing.
Pada 1896, Wundt melalui analisis introspektif masih menggunakan sebutan feeling, dan menemukan 3 komponen feeling.
Komponen feeling/emosi menurut Wundt itu, adalah:
- pleasant-unpleasant
- strain-relaxion
- excitement-calm.
Di waktu kemudian, secara lebih spesifik Ekman (dalam Goleman, 1995) mengatakan bahwa jenis emosi bisa dibedakan melalui jenis emosi yang mendominasi: seperti rasa marah, sedih, takut, senang. Mengikuti cara pikir Ekman, Goleman (1995) memikirkan penggolongan emosi menurut dimensinya seperti rasa cinta, malu, dsb. Menurut beliau, setiap dimensi tersebut memiliki dasar emosi inti yang sama. Seseorang bisa mengalami lebih dari satu jenis emosi dalam waktu yang bersamaan.
Tags
Emosi Manusia