Pernikahan dini dalam tinjauan psikologis adalah sebuah masalah psikologis yang besar. Dampaknya memang belum langsung di lihat secara nyata sekarang, tetapi akan tersimpan menjadi sebuah masalah mengikuti kehidupan rumah tangga bagi pelaku pernikahan dini.
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa pernikahan dini itu terjadi. Faktor- faktor yang mempengaruhi pernikahan dini menurut Cohen (2004), adalah sebagai berikut:
Faktor Ekonomi
Terjadi pada masyarakat yang tergolong menengah ke bawah. Biasanya berawal dari ketidakmampuan mereka melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Terkadang mereka hanya bisa melanjutkan sampai sekolah menengah saja atau bahkan tidak bisa mengenyam sedikitpun kenikmatan pendidikan, sehingga menikah merupakan sebuah solusi dari kesulitan yang mereka hadapi. Terutama bagi perempuan, dimana kondisi ekonomi yang sulit, para orangtua lebih memilih mengantarkan putri mereka untuk menikah, karena paling tidak sedikit banyak beban mereka akan berkurang. Tetapi berbeda bagi anak laki-laki yang mempunyai peran dalam kehidupan berumah tangga sangatlah besar, sehingga bagi kaum adam minimal harus mempunyai ketrampilan terlebih dahulu sebagai modal awal membangun rumah tangga mereka. Bgai sebuah keluarga yang bmiskin, pernikahan usia dini dapat menyelamatkan masalah sosial ekonomi keluarga.
Meminimalisir Pergaulan Bebas
Corak pergaulan remaja saat ini telah banyak menyimpang dari norma-norma yang ada, terutama norma agama. Pernikahan dianggap sebagai sebuah solusi atas apa yang acapkali ditimbulkannya. zina misalkan, sehingga tanpa disadari pernikahan hanya sebagai alasan melegalkan dorongan seksual, tanpa memikirkan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan tersebut.
Faktor ambisi
Sekilas kata ini memang terlihat sangat tidak pantas untuk menjadi sebuah alasan suatu pernikahan. Tetapi terkadang ambisi menjadi salah satu faktor adanya pernikahan dini. Keinginan mereka untuk segera merasakan kehidupan berumah tangga membuat mereka mengambil keputusan yang terkadang tanpa dibarengi dengan pertimbangan yang bijak, terkadang orientasi remaja bukanlah orientasi berumahtangga, namun lebih cenderung pada tendensi seksualnya saja. Inilah yang memunculkan dampak negatif yang sering kita temui.
Faktor MBA (Married By Accident)
Faktor yang keempat inilah yang selama ini identik dengan pernikahan dini. Tak jarang ketika orang mendengar tentang pernikahan dini, asumsi pertama yang muncul, MBA (Married By Accident) adalah penyebabnya. Dan memang fenomena yang sering kita dapati, hamil di luar nikah kerap menjadi alasan para remaja zaman sekarang melakukan pernikahan dini ini. Sungguh sangat disayangkan memang. Banyak generasi yang gagal membangun hidupnya hanya dikarenakan kesalahan mereka dalam memanage apa yang seharusnya mereka lakukan. Ketika mereka sudah dalam kondisi under control, rasio mereka kalah. Sehingga potensi kegagalan semakin besar, apalagi didukung dengan tingkat emosional mereka yang cenderung labil. Faktor inilah yang menjadi salah satu poros munculnya konotasi negatif.
Tags
Perilaku Seksual