Demokrat, sebuah partai baru dan kebanggan sebagian besar masyarakat Indonesia (ini dibuktikan dengan raihan suara partai demokrat yang menjadi pemenang pemilu 1999), kini menjadi bahan gunjingan. Dulu, setelah pemilu tahun 1999, konstituen demokrat dan kader-kadernya merasa bangga dengan berkembangnya partai mereka. Bagaimana tidak, seorang figure besar yang menjadi ikon partai demokrat (SBY), menunjukkan dirinya sebagai pemimpin terobosan dan alternatif saat ini.
Tetapi, akhir-akhir ini, setidaknya sepanjang tahun 2012, partai demokrat mengalami degradasi kepercayaan. Sepanjang pengamatan, dulu konstituen demokrat akan terang-terangan membela SBY dan partai demokrat jika ada “serangan” dari luar, walaupun pembelaan itu terkadang tidak rasional. Tapi kini, baik konstituen maupun sebagian kadernya, seakan bisu, tuli dan buta jika ada orang yang menanyakan keadaan demokrat saat ini. Mereka seakan sembunyi dan menutupi identitas mereka, bahkan sebagian konstituen mereka balik menanyakan bahkan menyerang partainya sendiri.
Penyebabnya hanya satu, “kasus korupsi”. Yang paling menyedihkan adalah iklan demokrat yang terbit tahun 2008, yang salah satu bintangnya adalah Angelina Sondakh, yang kini menjadi tersangka korupsi. Ingin lihat kembali cuplikan iklan partai demokrat yang di perankan oleh Angelina? Silahkan lihat dibawah ini:
Jika anda cermati tayangan iklan di atas, seharusnya Angelina berada pasa sesi tutup telinga, tapi kok malah mengacungkan jempol ke bawah? mungkin ini adalah salah satu sebab dia tergoda.
Ternyata, kata-kata politisi itu sama saja, pembual besar. Khusus partai demokrat, ternyata mereka konsisten terhadap korupsi, yaitu “katakan tidak pada korupsi”. Tapi itu hanya berlaku buat anda, bagi mereka ya, ya saja. Atau mereka lupa menggelengkan kepala, susah menghindari rayuan, atau lupa menutup telinga, sehingga mereka kebobolan juga.
Bagaimanapun besarnya sebuah partai, jika orang-orang disana adalah sampah, maka akan berakhir pula pada tong sampah. Semoga KPK tidak gentar untuk menjemput mereka, dan memasukkan mereka ke tong sampah. Selagi masih ada sampah disana, susah bagi negeri ini untuk menghirup udara segar.
Tags
Psikologi Politik