Sel saraf memiliki struktur yang unik, berbeda dengan sel-sel tubuh yang lain. Secara umum, sel-sel saraf terdiri dari badan sel (somato sel), dendrite, dan neurit (akson).
Badan Sel
Badan sel terdiri dari sitoplasma, yang didalamnya terdapat DNA yang merupakan pembawa sifat keturunan. Didalam badan sel juga terdapat organel-organel sel lainnya seperti sitoskeleton, apparatus, (kompleks) Golgi, mitokondria, Badan Nissl (endoplasmik retikulum kasar/ rough endoplasmic reticulum) dan ribosom dan setriol.
Meskipun beragam, tetapi semua badan sel saraf mempunyai ciri yang khas seperti berwarna kelabu, terdiri atas membran sel, sitoplasma (neuroplasma), nukleus, nukleolus, dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma yang mengelompok pada sel saraf disebut badan nissl.
Gambaran secara jelas tentang susunan badan sel adalah sebagai berikut:
Nukleus pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit lonjong, bewarna pucat, dan umumnya terletak di pusat perikarion. Nukleolusnya pada umumnya satu dan tampak sangat jelas terlihat di bawah mikroskop cahaya. Pada inti sel terdapat rantai double helix ”deoxyribonucleate acid (DNA)” yang merupakan pembawa kode genetik. Inti yang besar, pucat, vesikular dengan nukleolus yang menonjol seringkali memberi kesan seperti mata burung hantu (Owl eyes)
Sitoplasma
Sitoplasma diisi dengan beragam organel dan granula (badan inklusi) yang tersusun kurang lebih mengitari inti. Organel adalah struktur-struktur atau bangunan yang terdapat di dalam sitoplasma yang diperlukan untuk mem-pertahankan kehidupan dan menjalankan fungsi-fungsi sel secara keseluruhan. Badan inklusi adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam sitoplasma yang dipergunakan sebagai gudang atau tempat penyimpanan zat-zat atau substansi tertentu.
Organel-organel yang terdapat di sitoplasma adalah:
- Sitoskeleton
- Aparatus (kompleks) Golgi
- Mitokondria
- Badan Nissl (endoplasmik retikulum kasar/ rough endoplasmic reticulum) dan ribosom
- Sentriol
Sitoskeleton, apparatus Golgi, dan mitokondria hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron (ME), sedangkan badan Nissl dan badan inklusi dapat dilihat dengan mikroskop cahaya (MC).
Dendrit
Umumnya satu sel saraf mengandung beberapa dendrit, contohnya neuron motorik pada kornu anterior medula spinalis. Kebanyakan dendrit terlihat bercabang dan cabang-cabangnya menjadi lebih kecil diameternya daripada cabang utama. Ciri-ciri histologis dendrit adalah:
- Pangkalnya lebih tebal dan semakin kedistal semakin tipis.
- Tiap dendrit dapat bercabang menjadi cabang primer, sekunder tertier dan seterusnya.
- Permukaannya diliputi oleh tonjolan kecil atau duri (spine/gemullae) yang berfungsi sebagai tempat kontak sinaps.
- Batang utama dendrit mengandung badan Nissl, ribosom bebas, mitokondria, mikrotubulus dan mikrofilamen, tetapi kandungan badan Nissl dan ribosom bebas makin berkurang oleh percabangannya sampai organel tersebut tidak ada pada ranting yang sangat kecil. Dendrit tidak mempunyai kompleks Golgi.
Fungsi dendrit adalah menerima rangsang saraf dari ujung akson neuron lainnya melalui sinaps akso-dendritik. Dendrit mempunyai peranan yang sangat penting bagi kemampuan neuron untuk mengintegrasikan informasi yang datang dalam jumlah banyak. Rangsang saraf yang datang dapat merangsang atau menghambat kegiatan listrik pada membran dendrit, yaitu menaikkan atau menurunkan ambang rangsang neuron.
Ambang rangsang adalah suatu nilai dalam millivolt yang harus dilalui agar membran saraf tersebut dapat mengalami depolarisasi dan dengan demikian timbul arus listrik yang merambat. Dengan demikian neuron tersebut dapat meneruskan atau menghambat rangsangan yang datang. Rangsangan saraf yang diterima oleh dendrit umunya merambat ke arah badan sel saraf
Neurit (akson)
Setiap sel saraf mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke dalam perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock. Ciri akson adalah:
- Mempunyai pangkal akson pada perikarion yang disebut akson Hillock.
- Umumnya lebih tipis (halus) dan jauh lebih panjang daripada dendrit pada neuron yang sama.
- Aksoplasma tidak mengandung struktur apapun yang berperan dalam sintesa protein seperti badan Nissl (rough endoplasmic reticulum), ribosom dan kompleks Golgi.
- Aksoplasma mengandung neurofilament, mikrotubulus dan mitokondria
- Sebagian besar akson bermielin dan karenanya tampak putih mengkilat dalam keadaan segar. Selubung mielin bukan merupakan bagian dari neuron, tetapi merupakan bagian dari selubung neuron. Selubung mielin hanya ada pada akson dan tidak pernah pada dendrit. Tetapi ada pula akson yang tidak bermielin. Bila dengan mikroskop cahaya terlihat serat saraf bermielin maka sudah tentu itu adalah akson. Bila serat sarafnya tidak bermielin maka serat tersebut mungkin akson dan mungkin pula dendrit.
- Ujung akhir akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut telodendria yang berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari satu neuron atau lebih pada sinaps.
- Pada ujungnya ranting aksonal memperlihatkan pembengkakan kecil disebut “boutons terminaux”.
Fungsi akson adalah meneruskan atau menyalurkan rangsang saraf ke neuron lainnya, serat otot atau sel kelenjar.